Laga ujicoba perdana timnas u19 di spanyol, baru saja berakhir dengan hasil kekalahan 2-1 dari tuan rumah atletico madrid B. Evan dimas cs sempat unggul duluan melalui gol yang di cetak oleh Paulo sitanggang di menit ke 18. Namun akhirnya anak asuh indra sjafrie ini harus mengakui kemenangan atletico madrid B.
Pada laga ujicoba tadi, timnas u19 sudah menunjukkan permainan apik di babak pertama. Satu dua sentuhan yang menjadi ciri khas trio lini tengah Evan dimas, Paulo dan Hargianto, berjalan baik dan mampu menguasai bola lebih lama. Sebuah penampilan yang berbeda jauh saat timnas u19 berlaga di turnamen HBT beberapa waktu lalu.
Sayang, permainan apik trio lini tengah itu tidak mampu memberikan kemenangan bagi timas u19. Setelah di babak kedua, atletico madrid B bermain lebih tenang dan efektif melakukan serangan. Meski begitu, timnas u19 telah kembali menunjukkan sebuah permainan yang sesungguhnya. Timnas u19 telah kembali pada jati dirinya, yakni bermain dengan menguasai bola selama mungkin dan sesekali lewat lini tengah muncul umpan-umpan true pass.
Evan dimas yang mengatur ritme permainan dengan keseimbangan yang di topang oleh hargianto, dan Pergerakan Paulo yang selalu hidup untuk merusak dan mengacaukan lini tengah hingga pertahanan atletico madrid B. Cukup berjalan efektif selama jalannya babak pertama.
Penampilan kwartet lini belakang timnas u19 juga terbilang konsisten menghalau laju serangan anak-anak atletico. Berkali-kali Hansamu yanma, sahrul kurniawan, putu gede dan Fatuhrochman melakukan bloking dari tendangan dan umpan-umpan crossing pemain sayap atletico.
Namun, dalam laga tadi. Terlihat jelas sekali lagi kelemahan yang ada pada timnas u19 ini. Lini depan yang masih di percaya oleh coach indra dengan menempatkan 2 pemain sayapnya, yakni maldini pali dan Ilham udin. Masih sering bermain individual dan mudah di baca oleh barisan pertahanan lawan.
Ilham udin sendiri, dari berkali-kali laga yang dia mainkan. Sering bermain agak melebar dan hanya memanfaatkan kecepatan berlarinya, tapi selalu kewalahan saat hendak overlap dan berbelok arah ke dalam kotak penalti dan selalu kaku saat menguasai bola juga melempem saat melakuan shooting. Sementara Maldini pali,tidak terlalu buruk sebenarnya dari beberapa laga yang dia mainkan. Hanya saja, pergerakan maldini yang selalu agresif ingin menusuk pertahanan lawan, sangat mudah sekali di patahkan dan terlalu mudah untuk di baca.
Semoga dalam laga ujicoba kedua saat menghadapi valencia B. Indra sjafrie berani merotasi lini sayap tim asuhannya. Sebab, jika masih dengan komposisi ilham dan maldini, maka akan sangat mudah lagi di matikan oleh UEA,Australia dan Uzbekistan pada piala asia bulan oktober nanti, karena terlalu sering di mainkan tanpa adanya variasi baru dalam melakukan serangan.
Terlepas dari itu semua, laga tadi sekali lagi telah benar- benar menunjukkan kualitas dan jati diri sesungguhnya yang ada pada visi Evan dimas cs. Meskipun kalah, level timnas u19 seharusnya mendapatkan lawan sepadan seperti laga uji coba di spanyol ini. Itu akan membuat timnas u19 semakin kuat dan solid saat melawan tim yang memainkan sepakbola cepat. Dan tidak sepadan jika level timnas u19 harus mendapatkan uji coba dari tim level lambat.
Sudah sepatutnya kita bangga dengan permainan yang di tunjukkan oleh timnas u19 ini. Bisa anda bayangkan tidak, jika timnas senior indonesia vs atletico madrid senior yang hanya dengan lapis keduanya? Kira-kira bagaiman dengan hasilnya?? Dan sudah anda lihat juga kan, saat Tim mitra kukar dengan kekuatan penuh di bantai oleh tim-tim la liga ketika menjalani tur spanyol beberapa bulan yang lalu ??
so, mari berharap dan berdoa...jika timnas u19 akan selalu mempertontonkan sepakbola indah dengan ciri khas satu dua sentuhannya...dan selalu menghibur meski kalah sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H