Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ini Kata Menpora Terkait Gagalnya Timnas Senior

26 November 2014   19:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:47 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai detik ini, belum habis-habis kritikan pedas yang terus dilayangkan kepada PSSI, BTN, Alfred Riedl dan Timnas senior. Yah, semua itu karena kegagalan Timnas di Piala Aff 2014 yang menelan kekalahan 4-0 dari Tim Filiphina, yang seperti diketahui dalam sejarah pertemuan kedua negara sebanyak 21 kali, indonesia tak pernah mengalami kekalahan, bahkan pernah menang atas filipina dengan skor fantastis 13-1.

Hasil yang benar-benar buruk itu, membuat peluang indonesia semakin mengecil untuk bisa lolos ke babak semifinal. Padahal, Riedl telah di patok target oleh BTN dan PSSI untuk bisa membawa indonesia menjadi juara Piala Aff untuk yang pertama kalinya. Namun jangankan memnuhi target, lolos dari penyisihan Grup A saja, sudah sulit bagi Zulkifli Syukur dkk.

Sejak berakhirnya laga Indonesia kontra Filipina kemarin sore. Berbagai tanggapan di media sosial, Media-media online, hingga di blog kompasiana ini, mulai bermunculan satu per satu dan menghujat habis-habisan performa melempem timnas senior indonesia di ajang piala Aff 2014. Nama pelatih Alfred Riedl yang paling banyak mendapatkan kritikan tajam dan dijadikan sebagai biang kegagalan timnas setelah strateginya dianggap monoton, dan mudah menjadi bulan-bulanan lawan.

Yah, Riedl memang salah dengan menggunakan strategi bermain umpan-umpan panjang tanpa banyak menghasilkan peluang ataupun melepaskan tembakan. Tapi, Riedl mungkin hanya menyiasati dan menerapkan pola seperti itu berdasarkan kemampuan pemain-pemain timnas yang ada dalam skuadnya sekarang ini. Jika semua lini tengah memiliki stamina yang sama seperti Evan dimas, mungkin permainannya akan berbeda, tapi kenyataannya timnas senior banyak dihuni oleh pemain-pemain tua, terutama dua pilar naturalisasi (gonzales dan van dijk). Jadi mungkin tak ada strategi lain selain bermain umpan-umpan panjang untuk menyesuaikan stamina.

Tapi menurut sebagian orang, PSSI lah yang paling pantas disalahkan, sebab PSSI melalui ketua BTN dan wakil ketua PSSI, La Nyala Matalitti yang menunjuk kembali Riedl sebagai pelatih timnas senior. Bahkan, Tidak tanggung-tanggung, Menpora baru di kabinet kerja jokowi-jk, Imam Nahrawi pun turut angkat bicara dan menegur keras PSSI terkait kegagalan timnas senior.

Dalam akun twitternya, Imam Berkicau menyindir PSSI : "sore tadi, timnas kita kalah dari filipina (4-0)..ini rekor,, padahal kita belum pernah kalah dari filiphina,,kita bahkan pernah menang dengan 13-1..ini pertanda apa??"
Imam juga melanjutkan kicauannya : kekalahan atas filiphina adalah sinyal kuat bahwa sepakbola kita harus berbenah total..saya harap PSSI bisa mengevaluasi diri..Jika tidak??"

Kata terakhir Imam seakan menyudutkan PSSI yang memang mulai dianggal tak pernah becus menangani sepakbola indonesia..apalagi Imam kembali mengungkit kasus sepakbola gajah dan mafia sepakbola yang ramai belakangan ini..

So, lantas apakah Pak Imam sudah siap membubarkan pengurus PSSI yang sekarang ini?? Saya rasa,,sudah sepantasnya Pak Imam..sebelum sepakbola indonesia dimuat malu kembali di level asia tenggara..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun