Jerman selalu punya bakat-bakat terbaik di posisi gelandang. Tapi uniknya, gelandang-gelandang asal jerman punya kemampuan untuk menjadi pemain serba guna. Sebut saja pemain legendaris seperti Lothar Matthaeus yang berposisi sebagai gelandang bertahan namun juga fasih bila di mainkan sebagai pemain belakang. Ataupun seperti Dietmar Hamann yang bisa menjadi gelandang bertahan dan gelandang serang.
Tapi itu dulu, sekarang dua mantan punggawa timnas jerman itu punya seorang penerus yang di yakini bakal bersinar dan menjadi idola baru di masa depan. Dialah Emre Can, pemain berusia 21 tahun yang memiliki darah turki, dan saat ini tengah menjadi andalan bagi klubnya, Liverpool.
Emre adalah pemain muda jebolan klub raksasa jerman, Bayern Muenchen. Hanya bernaung selama 2 musim dan tak pernah masuk dalam starting line di Fc Hollywood, Emre pun di lepas ke klub asal jerman lainnya, Bayer Leverkusen. Meski hanya tampil sebanyak 29 laga dan mencetak 3 gol, tapi penampilan Emre itu telah memikat Liverpool untuk memboyongnya ke Anfield.
Emre yang tak pernah absen memperkuat timnas jerman di berbagai level, mulai dari jerman u-15, u-16, u-17, u-19 dan u-21, nampaknya dinilai cukup mumpuni bagi Brendan Rodgers. Sayang penampilan awalnya di Liverpool sempat tak meyakinkan akibat rentetan cedera yang menerpanya. Barulah di laga Boxing day menghadapi Burnley, Emre di percaya oleh Rodgers untuk menempati posisi Kolo Toure sebagai pemain bertahan. Emre sejatinya berposisi sebagai gelandang namun sejak laga itu, Ia selalu menjadi pilihan utama dalam 13 pertandingan terakhir secara beruntun. Berkat penampilan menawan Emre pula, Rodgers terus termotivasi untuk selalu menerapkan pola 3-4-3. Dan memasang trio Emre, Skrtel, Sakho sebagai tembok pertahanan Liverpool.
Dalam 13 pertandingan terakhir Liverpool, Emre bermain lugas dan tak kenal kompromi. Liverpool pun tak pernah terkalahkan dalam waktu normal ( hanya sekali kalah dari Chelsea di perpanjangan waktu semifinal Leg ke-2 Piala Liga ). Selama itu, Liverpool telah sukses meraih 8 kemenangan dan 4 kali imbang. Bahkan, pertahanan Liverpool yang mudah kecolongan dan gawang Liverpool yang banyak kebobolan, kini terasa aman semenjak Emre turut mengawal pertahanan. Dan Simon Mignolet pun menjadi kiper yang terbanyak melakukan clean sheet dengan jumlah delapan kali.
Dari rangkaian 13 laga tersebut, Emre sukses mematikan striker-striker seperti Christian Benteke, Diego Costa, Andy Caroll dan Romelu Lukaku. 4 striker itu dibuat tak berkutik dan tak mampu mencetak gol. Hanya dalam laga kontra Tottenham berapa hari kemarin, Liverpool kebobolan dua gola yang dicetak oleh Hary Kane dan Christian Erikssen, tapi itu pun akibat kesalahan Sakho dan Gerrard saat mengawal 2 pemain tersebut, dan bukan karena kesalahan seorang Emre.
Sabtu malam kemarin, Emre kembali kembali menjadi tembok tangguh saat Liverpool kontra Crystal Palace di Selhurst Park dalam laga babak ke lima Piala FA. Meskipun Liverpool kebobolan satu gol dalam laga itu, tapi lagi-lagi Emre sukses mematahkan gempuran-gempuran Crystal Palace dan membuat catatan Liverpool tak pernah menang di kandang Palace sejak 1997 itu kini terpatahkan, sekaligus mengantarkan Liverpool melaju ke babak perempatfinal dengan kemenangan 2-1.
Matchday ke-26, giliran Southampton dengan Graziano Pelle dan Dusan Tadic nya yang akan menguji kekokohan Emre. Jika terus konsisten dan bermain tenang, Emre bakal kembali membuat lini depan Southampton frustasi dan wajib bagi Emre untuk melakukan itu guna membuat Liverpool terus berada di jalur perburuan 1 tempat zona champions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H