Keberadaan marketplace tentu saja tidak bisa dipisahkan dari adanya e-commerce karena memang system yang digunakan pada marketpace adalah system yang sama digunakan pada e-commerce. Keduanya berbasis internet dan yang berbeda diantara keduanya adalah keberadaan penjual lain yang ikut berjualan di website e-commerce tersebut.Â
Jika e-commerce secara umum hanya menjual produknya sendiri tapi kalau marketplace memberikan kesempatan bagi orang lain untuk ikut berjualan di website e-commerce tersebut. Bisa dibilang konsep marketplace itu mirip dengan yang ada di pasar tradisional namun pasar tersebut bentuknya virtual. Â
Setiap marketplace pasti menyediakan fitur yang gratis maupun berbayar. Di shopee, tokopedia mupun lazada, penjual bisa saja menjual produknya hanya dengan menggunakan fitur katalog gratis.Â
Produk yang sudah di upload ke marketplace bisa dibagikan ke social media menggunakan fitur share link dan jika tertarik untuk membeli maka pembeli yang berasal dari social media tersebut akan mengunjungi katalog dengan cara meng klik link yang dibagikan dan berakhir dengan melakukan pembelian di keranjang belanja Marketplace.Â
Namun periklanan secara manual tersebut sangatlah tidak efektif dan membutuhkan waktu relatif lama untuk mendapatkan pembeli. Di semua marketplace baik itu Shopee, Tokopedia maupun yang lainnya pasti menyediakan fitur periklanan berbayar dimana penjual bisa mengiklankan produknya dengan berdasar kepada kata kunci pencarian.Â
Dengan memanfaatkan fitur iklan berbayar ini ketika calon pembeli mengetikkan queri pencarian maka marketplace akan merekomendasikan produk yang menggunakan fitur iklan berbayar di posisi paling atas halaman pencarian. Dan tentu saja punya potensi lebih besar untuk dipilih oleh calon pembeli dibandingkan dengan produk lain yang berada di posisi paling bawah halaman pencarian.
Temuan masalah pada media periklanan Facebook & Marketplace
Tujuan utama untuk melakukan bisnis adalah mendapatkan keuntungan. Pada bidang bisnis apapun, maka bidang penjualan adalah ujung tombak yang menghidupkan bisnis tersebut. Maka sebisa mungkin kebijakan-kebijakan penjualan harus direncanakan secara matang untuk mendapatkan kinerja penjualan yang menguntungkan perusahaan.Â
Penggunaan Marketplace sebagai media periklanan ternyata bukan tanpa masalah. Konsep marketplace itu sama seperti pasar tradisional hanya saja e-commerce ini dilakukan secara virtual sehingga disana akan cenderung terjadi persaingan bebas antara pedagang yang mengakibatkan terjadinya perang harga.Â
Menurut (Primanto and Athia 2020) dalam  transaksi  jual beli  online maka kekuatan merk bukan lagi menjadi factor utama dalam pembuatan keputusan pembelian oleh konsumen. Ketika konsumen dihadapkan pada tawaran produk yang relative sama maka konsumen cenderung untuk melihat harga jual yang ditawarkan akhirnya memicu terjadinya perang harga dari para penjual.