Perusahaan konsultan Mckinsey & Co telah melakukan penelitian dan memprediksi bahwa pasar e-commerce Indonesia akan menjadi yang terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia berada di posisi ke enam sebagai negara dengan pasar terbesar di dunia, dengan memiliki USD 2 miliar pasar e-commerce.
Pasar bisnis online di Indonesia tumbuh berkembang dengan cepat, sehingga membuat pemain harus bisa beradaptasi dengan perubahan tren. Contohnya seperti Go-Jek, yang awalnya bermula dari layanan aplikasi untuk memanggil ojek, kini berkembang menjadi layanan untuk memesan tiket bioskop hingga urusan kecantikan.
Sejak tahun 2010an Sosial media mulai marak digunakan sebagai media bisnis para pelaku usaha kecil. Pada awal merintis usaha jualan online, biasanya pemilik online shop menggunakan media Facebook pribadi. Leads yang masuk melalui Facebook kemudian diarahkan ke Blackberry Messenger yang memang menjadi media komunikasi paling ngetop pada saat itu.. Jadi secara teknis, calon pembeli yang sudah melihat produk di Facebook selanjutnya akan di arahkan untuk menghubungi admin melalui BlackBerry messenger. Dan disitulah transaksi akan dilakukan.
Seiring berjalannya waktu sebagian pengusaha online merubah cara promosinya yaitu dengan membuat blog bisnis yang mana blok bisnis tersebut adalah media untuk menampilkan katalog produk yang dijual. Premium Wordpress dan Blogspot menjadi dua platform yang paling banyak dipilih oleh para pemiik Toko Online berbasis Blog. Masih sama seperti pada tahap sebelumnya maka semua calon pembeli diarahkan untuk menghubungi admin melalui BlackBerry messenger. Dan disitulah transaksi kembali akan di laksanakan.
Pada rentang waktu tahun 2010 - 2015 bisa dibilang menjadi masa kejayaan Toko Online berbasis Blog. Kalau kita mencari suatu produk di Google maka halaman teratas pasti diisi oleh website-website toko online yang memenangkan persaingan SEO. Budaya masyarakat juga masih cenderung untuk memanfaatkan Google sebagai media pencarian informasi produk maupun berita. Keberhasilan memenangkan SEO bisa dipastikan berpengaruh terhadap penjualan Toko Online. Keberhasilan untuk bisa berada di halaman pertama pencarian Google tentu memberikan dampak kenaikan tren penjualan yang sangat pesat.
Namun seperti halnya bisnis yang lainnya, Keberhasilan dalam mendominasi pencarian produk di google ini pun akhirnya tergerus oleh adanya perubahan trend kesukaan masyarakat untuk berbelanja melalui Marketplace. Sejak kemunculan beberapa marketplace besar seperti Tokopedia, Zalora, Lazada, Shopee, Blibli maka praktis banyak toko online yang tutup dan terpaksa harus merubah cara jualannya agar tetap bisa bersaing dengan marketplace. Sebagian toko online merubah platform bisnisnya menjadi berbasis social media premium seperti Fb Ads dan Instagram Ads. Dan sebagian lagi melebur dan masuk berjualan di dalam marketplace, dan sebagian lain menutup bisnisnya atau beralih ke bidang bisnis lain.
Toko Online Non Marketplace memiliki beberapa Kelemahan mendasar sebagai berikut:
- Terlambat membaca dan mengantisipasi tren perubahan gaya hidup milenial yang menyukai kemudahan dalam transaksi online menggunakan marketplace
- Belum terintegrasi dengan alat pembayaran digital maupun dengan jasa pengiriman ekspress
- Tidak bisa COD (Cash On Delivery)
- Semua produk yang dipasarkan adalah produk dengan kualitas premium dengan harga relative mahal hanya konsumen hanya pada menengah keatas
- Website Toko Online biasanya dikelola sendirian tanpa manajemen khusus sehingga kurang konten websitenya kurang menarik, kurang SEO dan loadingnya berat.
Marketplace adalah penggabungan peran dan fungsi antara pengguna akun yang hanya berperan sebagai pembeli serta pengguna akun yang berperan sebagai penjual. Dengan ditopang budget promosi yang luar biasa akhirnya perkembangan Member Marketplace bertambah sangat signifikan. Perkembangan member yang sangat signifikan menjadikan website marketplace tersebut menjadi sangat aktiv memproduksi konten produk dan ini menjadi point yang sangat baik dalam penilaian Googgle hingga akhirnya kalau kita mencoba mengetikkan query pencarian suatu produk di Google maka produk yang dijual di marketplace akan muncul di halaman paling depan dan paling atas. Hal ini mengakibatkan website toko online non Marketplace perlahan-lahan tersingkir dan sebagian besar diantaranya mati / tidak sustain.
Untuk menghadapi gempuran Marketplace memang bukan pekerjaan  mudah, namun setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar usaha toko online tetap bisa berjalan, yaitu:
- Meningkatkan kualitas pelayanan karena kualitas pelayanan yang baik akan berpengaruh positif terhadap minat beli pada Toko Online.
- Membuat toko online berbasis aplikasi untuk lebih memudahkan konsumen dalam memilih produk yang ditampilkan dalam aplikasi
- Proses Pembayaran sebaiknya dapat ditambah dengan implementasi dari payment gateway, sehingga dapat menggunkan pembayaran via kartu kredit, debet, Ovo, Dana dan lain sebagainya
- Membuka toko online menggunakan 3 platform bisnis popular saat ini yaitu melalui website e-commerce, media sosial dan markeplace, dengan cara ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak customer
- Redesign website dengan konsep yang lebih simple, ringan dan fast loading.
- Menambahkan fitur pemesanan produk melalui fitur Cart dan Checkout, agar proses pemesanan menjadi lebih efektif.
- Mengupdate produk setiap hari dengan tujuan agar mendapatkan penilaian performa yang bagus menurut Google
- Menambah varian produk dengan cara merekrut mitra-mitra suppliyer yang memiliki produk berkualitas dan harga bersaing
Salah satu poin penting yang harus diperhatikan adalah bahwasanya dunia pemasaran digital ini selalu berkembang dan dinamis. Setiap entitas bisnis tidak boleh lengah dan harus senantiasa mengamati setiap perubahan karakter bisnis yang ada di sekitarnya dari mulai karakter pembeli, trend mode, trend gaya hidup masyarakat, serta perkembangan mode komunikasi digital yang setiap saat selalu  berubah, berkembang dan bahkan berganti. Ketidakpekaan para pelaku Bisnis terhadap perubahan ini maka akan mengakibatkan pelaku bisnis tersebut tergerus oleh kemajuan teknologi. Kualitas pelayanan terhadap konsumen adalah factor  utama untuk bisa menciptakan konsumen loyal. Jika pelayanan yang konsumen dapatkan tidak memuaskan hal ini dapat mengakibatkan konsumen akan berpaling ke toko yang lain sehingga membuat omset penjualan dapat menurun. Tetapi hal ini dapat dihindari dengan cara meningkatkan pelayanan dengan cepat dan tanggap terhadap keluhan konsumen. Semoga para pejuang Rupiah yang berjuang menggunakan media Online berhasil melewati setiap rintangan Eksternal dan Internal yang dihadapi sehingga bisa menjadi sarana Rezeki bagi keluarganya.
Penulis
DJANUT TOTOK SUWARSONO
Pemerhati UMKM dan Praktisi Digital Marketing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H