Mohon tunggu...
Agoes Widjanarko
Agoes Widjanarko Mohon Tunggu... profesional -

pemerhati sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi, Cipali Dan Basuki

1 Agustus 2015   01:52 Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:46 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu saat Tol Cikopo Pilaman (Cipali) diresmikan oleh Presiden Jokowi tanggal 13 Juni 2015 di jagat Media sosial (Medsos) terjadi perang antar Nitizen, perang kata kata yang pedas dan panas kadang disertai ejekan antara pendukung mantan Presiden SBY termasuk di dalamnya pendukung Prabowo dan pengikut Jonru tentunya dengan pendukung Presiden Jokowi, mereka meributkan dan mempertanyakan siapa sesungguhnya yang berjasa terhadap pembangunan Tol Cipali ini. Pendukung SBY tentu mengatakan yang berjasa adalah SBY karena beliau yang mencanangkan proyek ini pertama kali dan Presiden Jokowi hanyalah yang meresmikannya saja, di sisi lain tak kurang ngotot dan galaknya pendukung Jokowi mengatakan yang berjasa sudah pasti adalah Presiden Jokowi karena Presiden Jokowi lebih aktif mengawal sampai akhirnya Tol Cipali dapat diresmikan lebih cepat sebulan dari yang direncanakan.

Konon katanya dari Istana Merdeka gedung yang jadi kantor Presiden Jokowi, pembangunan Tol Cipali dan semua proyek infrakstrutur lainnya selalu dipantau harian oleh Jokowi, bandingkan dengan mantan Presiden SBY jarang dan bahkan belum pernah datang ke lapangan untuk sekedar menengok pembangunan jalan Tol ini. Terlepas dari polemik siapa yang paling berjasa bagi saya tidak penting, yang paling penting adalah jalan tol ini sudah diresmikan, digunakan dan jalan Tol Cipali ini terbukti bermanfat besar terhadap gelaran mudik lebaran Tahun 2015. Layanan pemerintah terhadap arus mudik dan balik sudah selesai dan banyak terdengar rasa puas walau masih banyak juga kekurangan disana sini. Mau tahu siapa orang lapangan di balik sukses pembangunan Tol Cipali?

 Jokowi

(Program Nawacita Jokowi, Sumber Foto Kompas.com )

Sejak dilantik menjadi Presiden 20 Oktober 2014 yang lalu, saat itu juga Presiden langsung menggelar sidang kabinet yang pertamanya, secara garis besar Jokowi mencanangkan program Nawacitanya yang terkenal itu. Diantara program Nawacita itu diantaranya adalah Membangunan infrastruktur jalan baru sepanjang 2000 km. Jokowi dalam rapat perdananya meminta agar para menteri bisa segera bekerja. Presiden Jokowi meminta agar seluruh kementerian segera bekerja sehingga ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan baru dapat dipenuhi. “Kita harus bekerja untuk rakyat sejak hari pertama bekerja,” tegas Presiden saat membuka sidang kabinet pertama di Kantor Presiden Jakarta, Senin (27/10/2014).

Dua bulan berselang dalam sidang paripurna di Kantor Presiden (24/12/2014), Presiden Jokowi menyampaikan “Apa yang kita kerjakan adalah sesuatu yang produktif, membangun jalan, bangun tol, bangun pelabuhan,” arahan Jokowi ini menjelaskan tentang pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan. Arahan Presiden Jokowi ini lantas diterjemahkan oleh para pembantunya terutama menteri di sektor ekonomi. Menteri PUPR yang diserahi tugas untuk mengeber pembangunan infrakstruktur kemudian mulai mereview proyek proyek yang berjalan lambat, momentum itu datang terhadap pembangunan jalan Tol Cipali, pembangunan yang sempat mangkrak bertahun tahun ini menjadi perhatian Presiden Jokowi untuk segera diselesikan.

Tidak lebih dari 6 bulan setelah rapat kabinet tersebut, Sabtu 13 Juni, 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 km. Ruas tol terpanjang di Indonesia ini tersambung dengan dua ruas jalan tol yang telah beroperasi. Tol Jakarta-Cikampek di sebelah barat dan jalan tol Palimanan-Kanci di sebelah timur. Ketiga ruas tol tersebut menjadi bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa. Momentum peresmian Cipali ini berlanjut dengan arahan Presiden Jokowi untuk menggeber Tol selanjutnya sepanjang Jawa yang terkenal dengan Trans Jawa, Tol lanjutan setelah Tol Cipali adalah Pejagan-Pemalang-Batang-Semarang-Solo-Kertosono-Mojokerto-Surabaya. Presiden Jokowi minta supaya semua ruas jalan Tol itu selesai 2017.

Mengapa Presiden begitu optimis dengan target itu? Apa jurus yang akan dipakainya? “Manajemen Kontroling itu perlu dalam sebuah sistem manajemen pembangunan”, begitu kata kata khas jokowi saat ditanya dan menjelaskan kepada wartawan di satu kesempatan peninjuan jalan Tol di Sragen Jawa Tengah baru baru ini. Jokowi memang presiden yang berbeda gaya dengan mantan Presiden SBY, Presiden Jokowi lebih sering dan mau turun langsung blusukan mengecek kondisi lapangan, tentu berbeda dengan Presiden periode sebelumnya.

Saya pribadi lebih optimis dengan perkembangan pembangunan infrastruktur karena keseriusan yang telah ditunjukkan oleh pimpinan tertinggi republik ini, tak kurang dari enam bulan menjabat tak terhitung lagi mondar mandirnya Presiden Jokowi untuk memastikan pekerjaan besar yang telah dicanangkannya berjalan dengan baik. Pengalaman terdahulu proyek yang hanya dilakukan groundbreaking dan selanjutnya mangkrak tidak lagi menjadi penyakit yang akan terjadi ke depan.

Cipali

Target pembangunan jalan Tol sepanjang 1000 km oleh pemerintahan Jokowi oleh sebagian kalangan dianggap sangat ambisius , khusus jalan tol sampai dengan tahun 2014 saja Indonesia hanya memiliki jalan sepanjang 900 km dengan kecepatan pembangunan hanya 30km/tahun jika target 1000 km adalah 5 tahun maka target pertahun menjadi 200 km. Masalah klasik yang menjadi momok adalah soal pembebasan tanah yang cenderung stagnan, dengan lambatnya pembangunan itu juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi menjadi aspek penting dalam kesejahteraan rakyat.

Pembangunan Tol Cikopo Palimanan telah selesai dikerjakan diresmikan oleh Presiden Jokowi dan sudah dimanfatkan oleh masyarakat, sepanjang yang dirasakan oleh masyarakat Tol ini telah sukses menekan kemacetan di jalan Pantura yang selama ini jadi momok perjalanan mudik lebaran tahun sebelumnya, namun untuk lebaran mudik kali ini di tahun 2015 setidaknya keluhan yang sering muncul sedikit teratasi. Setelah berhasil menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Cikopo- Palimanan, pemerintah berencana dan bertekad akan kembali menggeber pembangunan proyek jalan tol berikutnya entah yang ada di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Di Tans Jawa sendiri setidaknya ada delapan jalan tol yang akan mereka kerjakan dan targetkan selesai pada tahun 2017 nanti.

Dengan selesainya pembangunan tol Cipali ini menjadi momentum untuk menatap program besar pembangunan infrakstruktur lainnya, Cipali menjadi tonggak baru untuk menyelesaikan kelanjutan tol tol lain sambungannya yang panjang membentang dari ujung barat sampai ujung timur Jawa segera diselesaikan.

Pekerjaan rumah jalan yang belum selesai seperti Tol tersebut yakni Tol Pejagan-Pemalang yang panjangnya mencapai 57,50 kilometer, Pemalang-Batang yang panjangnya mencapai 39,20 kilometer, Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer, Semarang- Solo sepanjang 72,64 kilometer dan Solo- Ngawi sepanjang 90,10 kilometer. Pemalang-Batang-Semarang dan ruas Salatiga-Solo-Kertosono membutuhkan perhatian lebih besar lagi, tetapi melihat gerak langkah pemerintah yang semakin serius dalam perhatiannya terhadap masalah infrastruktur saya pribadi optimis Trans Jawa akan tersambung di akhir tahun 2017.

“When we build infrastructure we build nation,” seperti yang sering dikatakan menteri Basuki adalah sebuah ungkapan yang sangat sesuai. Membangun jalan terutama jalan tol menjadi langkah penting dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia, ujungnya adalah mensejahterakan rakyat kalau rakyat sejahtera bangsa akan maju, maka pembangunan infrakstuktur sesungguhnya adalah membangun bangsa untuk kemakmuran tumpah darah Indonesia.

Basuki

( Peninjuan Lapangan Tol Cipali, Sumber foto Kompas )

Kalau Jokowi sering dikatakan sebagai petugas partai oleh Ketua PDI Perjuangan Megawati, Jokowi ternyata juga punya petugas lapangan (Mandor) yang bisa diandalkan, siapa lagi kalau bukan Menteri Kemen PU PR, Ir. Basuki Hadimulyono. Kementerian Pekerjaan Umum PR (Perumahan Rakyat) yang sering diplesetkan Pekerjaan Rumah, yaa.. memang Kementerian yang satu ini menjadi pemegang anggaran cukup besar di atas 100 T mempunyai tugas dan pekerjaan rumah yang sangat besar harus segera dituntaskan.

Jokowi beruntung punya tendem menteri yang trengginas banyak terobosan cekatan semacam Basuki, hampir sama dengan tendem Jokowi waktu jadi Gubernur DKI, Basuki Cahaya Purnama, Basuki yang satu ini adalah Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc nama lengkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pak menteri yang punya tampang ndeso ini cukup lihai dan cekatan, lulusan S3 Teknik Sipil Colorado State University USA, tidak salah kiranya Jokowi memilih pak menteri satu ini untuk menggawangi Kementerian yang bertanggung jawab terhadap masalah infrastruktur di Indonesia.Program Jokowi dengan Nawacitanya yang salah satunya mempercepat pembangunan di bidang Infrastruktur dapat diemban dengan baik.

Menteri kelahiran Solo yang sama satu kampung dengan Presiden RI ke 7, penampilan lapangan yang ndeso dan sederhana seirama dengan bos besarnya. Maka ketika oleh Jokowi diberi target untuk menggawangi percepatan infrakstruktur, Basuki dengan cepat memahami isi kepala Presiden dan melaksanakan perintah Jokowi. Saat pergantian kabinet dan rapat perkembangan pembangunan Tol Cipali masih menyisakan banyak PR, 60 % sisa 40 % pekerjaan praktis bisa dirampungkan hanyak dalam waktu 6 bulan saja.

“Kita tidak hanya bekerja biasa biasa saja tapi harus penuh dengan terobosan”, hal ini sudah dibuktikan Basuki Hadimulyono dengan membuat terobosan diantaranya beberapa hari kemarin Basuki sudah memerintahkan kepada bawannya di tingkat satuan kerja dan balai balai daerah untuk melakukan pekerjaan 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, Basuki juga telah mencabut hak konsensi terhadap kontraktor pelaksana jalan Tol Pemalang Batang dan Batang Semarang.

Jokowi butuh menteri yang mau kerja, kreatif dan petarung, hanya sedikit menteri yang punya keberanian dengan terobosan terobosan, ini diperlukan untuk kesinambungan pembangunan ke depan yang masih banyak tantangan, di balik panasnya isu pergantian menteri di Kabinet Kerja ini, Basuki Hadimulyo pantas untuk dipertahankan. Saya yakin orang kepercayaan Jokowi ini mampu menggemban amanah demi tercapainya program besar Pak Presiden dengan Nawacitanya, sosok menteri yang mumpuni dan juga kompeten di bidangnya diharapkan bisa mendedikasikan kemampuannya buat kejayaan Nusantara. Semoga!

 

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun