Mohon tunggu...
Agoes Widjanarko
Agoes Widjanarko Mohon Tunggu... profesional -

pemerhati sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi, Cipali Dan Basuki

1 Agustus 2015   01:52 Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:46 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembangunan Tol Cikopo Palimanan telah selesai dikerjakan diresmikan oleh Presiden Jokowi dan sudah dimanfatkan oleh masyarakat, sepanjang yang dirasakan oleh masyarakat Tol ini telah sukses menekan kemacetan di jalan Pantura yang selama ini jadi momok perjalanan mudik lebaran tahun sebelumnya, namun untuk lebaran mudik kali ini di tahun 2015 setidaknya keluhan yang sering muncul sedikit teratasi. Setelah berhasil menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Cikopo- Palimanan, pemerintah berencana dan bertekad akan kembali menggeber pembangunan proyek jalan tol berikutnya entah yang ada di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Di Tans Jawa sendiri setidaknya ada delapan jalan tol yang akan mereka kerjakan dan targetkan selesai pada tahun 2017 nanti.

Dengan selesainya pembangunan tol Cipali ini menjadi momentum untuk menatap program besar pembangunan infrakstruktur lainnya, Cipali menjadi tonggak baru untuk menyelesaikan kelanjutan tol tol lain sambungannya yang panjang membentang dari ujung barat sampai ujung timur Jawa segera diselesaikan.

Pekerjaan rumah jalan yang belum selesai seperti Tol tersebut yakni Tol Pejagan-Pemalang yang panjangnya mencapai 57,50 kilometer, Pemalang-Batang yang panjangnya mencapai 39,20 kilometer, Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer, Semarang- Solo sepanjang 72,64 kilometer dan Solo- Ngawi sepanjang 90,10 kilometer. Pemalang-Batang-Semarang dan ruas Salatiga-Solo-Kertosono membutuhkan perhatian lebih besar lagi, tetapi melihat gerak langkah pemerintah yang semakin serius dalam perhatiannya terhadap masalah infrastruktur saya pribadi optimis Trans Jawa akan tersambung di akhir tahun 2017.

“When we build infrastructure we build nation,” seperti yang sering dikatakan menteri Basuki adalah sebuah ungkapan yang sangat sesuai. Membangun jalan terutama jalan tol menjadi langkah penting dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia, ujungnya adalah mensejahterakan rakyat kalau rakyat sejahtera bangsa akan maju, maka pembangunan infrakstuktur sesungguhnya adalah membangun bangsa untuk kemakmuran tumpah darah Indonesia.

Basuki

( Peninjuan Lapangan Tol Cipali, Sumber foto Kompas )

Kalau Jokowi sering dikatakan sebagai petugas partai oleh Ketua PDI Perjuangan Megawati, Jokowi ternyata juga punya petugas lapangan (Mandor) yang bisa diandalkan, siapa lagi kalau bukan Menteri Kemen PU PR, Ir. Basuki Hadimulyono. Kementerian Pekerjaan Umum PR (Perumahan Rakyat) yang sering diplesetkan Pekerjaan Rumah, yaa.. memang Kementerian yang satu ini menjadi pemegang anggaran cukup besar di atas 100 T mempunyai tugas dan pekerjaan rumah yang sangat besar harus segera dituntaskan.

Jokowi beruntung punya tendem menteri yang trengginas banyak terobosan cekatan semacam Basuki, hampir sama dengan tendem Jokowi waktu jadi Gubernur DKI, Basuki Cahaya Purnama, Basuki yang satu ini adalah Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc nama lengkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pak menteri yang punya tampang ndeso ini cukup lihai dan cekatan, lulusan S3 Teknik Sipil Colorado State University USA, tidak salah kiranya Jokowi memilih pak menteri satu ini untuk menggawangi Kementerian yang bertanggung jawab terhadap masalah infrastruktur di Indonesia.Program Jokowi dengan Nawacitanya yang salah satunya mempercepat pembangunan di bidang Infrastruktur dapat diemban dengan baik.

Menteri kelahiran Solo yang sama satu kampung dengan Presiden RI ke 7, penampilan lapangan yang ndeso dan sederhana seirama dengan bos besarnya. Maka ketika oleh Jokowi diberi target untuk menggawangi percepatan infrakstruktur, Basuki dengan cepat memahami isi kepala Presiden dan melaksanakan perintah Jokowi. Saat pergantian kabinet dan rapat perkembangan pembangunan Tol Cipali masih menyisakan banyak PR, 60 % sisa 40 % pekerjaan praktis bisa dirampungkan hanyak dalam waktu 6 bulan saja.

“Kita tidak hanya bekerja biasa biasa saja tapi harus penuh dengan terobosan”, hal ini sudah dibuktikan Basuki Hadimulyono dengan membuat terobosan diantaranya beberapa hari kemarin Basuki sudah memerintahkan kepada bawannya di tingkat satuan kerja dan balai balai daerah untuk melakukan pekerjaan 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, Basuki juga telah mencabut hak konsensi terhadap kontraktor pelaksana jalan Tol Pemalang Batang dan Batang Semarang.

Jokowi butuh menteri yang mau kerja, kreatif dan petarung, hanya sedikit menteri yang punya keberanian dengan terobosan terobosan, ini diperlukan untuk kesinambungan pembangunan ke depan yang masih banyak tantangan, di balik panasnya isu pergantian menteri di Kabinet Kerja ini, Basuki Hadimulyo pantas untuk dipertahankan. Saya yakin orang kepercayaan Jokowi ini mampu menggemban amanah demi tercapainya program besar Pak Presiden dengan Nawacitanya, sosok menteri yang mumpuni dan juga kompeten di bidangnya diharapkan bisa mendedikasikan kemampuannya buat kejayaan Nusantara. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun