Mohon tunggu...
Agoes Widjanarko
Agoes Widjanarko Mohon Tunggu... profesional -

pemerhati sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

From Solo to Cipali

23 Juli 2015   17:01 Diperbarui: 23 Juli 2015   17:11 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara yang dihelat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( Kemen PUPR) dan Kompasiana terus terang sudah memikat saya sejak admin memajangnya di wall Kompasiana. Keinginan mengikuti acara ini menjadi sangat besar. Syukurlah saya termasuk 1 dari 50 kompasianers yang diberi kesempatan mengikutinya, setelah beberapa kali mendaftar untuk acara visit yang diadakan Kompasiana tidak lolos kali ini kesempatan undangan dari kompasiana tidak saya sia siakan. Acara yang bertajuk “Mudik Asik Lewat Tol Cipali”, Acara ini ingin mengajak Kompasianer untuk merasakan Jalan tol sepanjang 116.75 km yang sementara ini menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.

 Selasar Stasiun Balapan Solo ( doc pribadi )

 

Setelah mendapat kepastian saya termasuk dalah satu undangan Visit itu, pada hari Kamis, 2 Juli 20015 saya bergegas memesan tiket untuk keberangkatan hari Jumat malam, walau tiket Kereta Api saat itu terasa mahal tidak menjadi masalah buat saya, saya berangkat dari Solo kota tercinta. Saya berangkat dari stasiun Balapan Solo, akhirnya pagi menjelang Subuh sekitar jam 4.00 WIB perjalanan yang ditempuh selama hampir 8 jam lebih sampailah saya di stasiun Gambir, karena masih pagi saya memutuskan untuk mandi dulu di stasiun, kebetuan di stasiun sekarang ada hotel transit buat sekedar mandi dan membersihkan badan, dengan membayar Lima Puluh Ribu Rupiah badan sudah fresh dan siap meluncur ke kantor Kemen PUPR, saya menggunakan Taxi untuk sampai ke kantor Kemen PUPR di Jalan Patimura Jakarta Selatan, walau untuk pertama kali saya datang ke kantor ini tapi tidak terlalu sulit untuk menemukannya, datang sedikit terlalu awal di Kantor Kemen PUPR yang megah, jam 05.49 saya sudah berada di halaman depan. Beberapa kompasianer yang sudah hadir seperti mas ahmad dan beberapa staf dari kantor Kemen PUPR. Sambil menunggu teman yang lain saya mengintari kantor ini, kesan saya memang Kantor ini didesain sangat matang dan detail, saya coba menengok toilet karena disini ukuran pertama sebuah gedung bisa dinilai, kalau toilet bersih tentu yang lain juga bersih, beberapa sudut Gedung saya gunakan untuk sekedar Selfi Sempat juga kami mejeng narsis di dalam kantor ini sebagai kenang-kenangan dan sebagai bukti saya telahmengunjungi kantor ini.

Gedung megah Kantor Kemen PUPR ( doc pribadi )

 

Sekitar Jam 6.30 secara bergelombang Kompasianer mulai berdatangan ke kantor Kemen PUPR yang terletak di Jalan Pattimura Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Panitia, yaitu Admin Kompasiana dan para staf dari Kemen PUPR terlihat sibuk dan mempersiapkan segala sesuatunya guna persiapan perjalanan ke Tol Cipali, 2 bus yang sudah nongkrong di depan kantor Kemen PUPR siap mengantarkan kami peserta yang berjumlah 50 Kompasianer ini. MC hari itu adalah mas Yos, yang saya baru sekali melihatnya. Beberapa kompasianers nampaknya sudah cukup akrab dengan MC yang kurus dan manis itu, setelah diawali dengan sambutan ibu Lisniari Munthe mewakili KemenPUPR. Setelah foto bersama dan pembagian bus, Kompasianer segera bergerak menuju 2 buah bus yang sudah disiapkan.

Ibu Lisniari Munthe mewakili Kemen PUPR ( doc pribadi )

 

Mas Yos memulai dengan membagi menjadi 2 kelompok dan dibagi menjadi 2 bus kecil yang sudah tersedia, akhirnya tepat jam 7.00 WIB kami rombongan berangkat dengan dikawal oleh Vooridjer. Terus terang seumur hidup saya baru punya kesempatan buat perjalanan melewati Tol Cikampek maklum kalo ada acara ke Jakarta saya lebih sering menggunakan Kereta Api ataupun menggunakan Pesawat Terbang, Keluar dari Exit Toll Senayan kami rombongan menyusuri jalan Tol Cawang dan kemudian masuk ke Jalan Tol Cikampek, di dalam perjalanan kebetulan saya ada di rombongan bus bersama mas Yos yang terus ngocol dan sedikit centil menyilakan kompasianers untuk mengikuti kuis dengan beberapa hadiah yang dibagikan.

Suasana di dalam bus ( doc pribadi )

Setelah 2 jam perjalanan jam 9.00 WIB kami rombongan Kompasianer sampai ke Tol Cipali, rombongan berhenti di Gerbang Tol (GT) Cikopo. Kompasianer berhenti dan mengambil kesempatan untuk ber foto ria sekaligus menyaksikan aktifitas di pintu GT. Di Gerbang Tol ini kami rombongan disambut oleh Pak Wisnu dari PT Lintas Marga Sedaya ( PT LMS ) sebagai operator Jalan Tol ini, Pak Wisnu menjelaskan bahwa jalan tol ini merupakan jalan Tol terpanjang di Indonesia, terbentang sepanjang 116,75 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Jalan tol ini merupakan kelajutan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menghubungkan dengan Jalan Tol Palimanan-Kanci. Jalan tol juga sekaligus merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur . Seusai memberikan penjelasan, Pak Wisnu mengadakan kuis yang berhadiah menarik yang diikuti Kompasianer dengan antusias. Setelah puas berfoto di GT ini kami berangkat melanjutkan perjalanan menyusuri setiap kilometer jalan, perjalanan terasa lancar karena di pemberhentian pertama kami ditambah pengalawan Pak Polisi PJR Cipali.

Sambutan Pak Wisnu dari PT LMS ( doc pribadi )

 

Pemberhentian berikutnya adalah Rest Area di KM 86. Rest Area terlihat belum sepenuhnya rampung, seperti diketahu di sepanjang Tol Cipali terdapat 8 rest area, masing-masing 4 rest area untuk kedua jalur tersebut. Untuk para pemudik dengan jurusan Cikopo – Palimanan, masing-masing rest area tersebut terletak di Km 86, Km 102, Km 130 dan Km 166. Pada mulanya saya binggung baru jalan sebentar kok sudah masuk ke KM 86, ternyata baru saya tahu bahwa titikNol dihitung dari Cawang.

Rest area di Km 102 dan Km 166 adalah rest area kelas A. Selain terdapat toilet, tempat makan, parkir dan mushala, juga terdapat SPBU untuk mengisi bahan bakar. Sedangkan rest area di Km 86 dan Km 130 adalah rest area tipe B, tidak ada SPBU di tempat tersebut. Papan informasi mengeni rest area tersebut sudah terlihat sekitar 1 km sebelumnya.

Di tempat ini juga Kompasianer mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dengan Bapak Velix Wanggai selaku Kepala Biro Komunikasi Publik KemenPUPR. Saya pertama kali kaget melihat Pak Velix, wajahnya seperti Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Mantan Staf Khusus Presiden SBY ini ternyata ramah sekali dan baru beberapa minggu menduduki jabatan sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik KemenPUPR, beliau menyampaikan salam hangat dari bapak Menteri untuk Kompasiana dan kompasianer yang telah berpartisipasi dalam acara Visit ke Tol Cipali ini.

Fasilitas Mushola di rest area ( doc pribadi )

Setelah singgah sebentar di Rest Area 86 kami rombongan segera meninggalkan rest area ini, kami bergerak kembali di Tol Cipali, rombongan sempat berhenti di 2 jembatan, ada yang menarik di satu jembatan adalah jembatan cimanuk di KM 161, dibawah jembatan ini tampak para penambang pasir dan ini masih dibiarkan oleh pengelola supaya masyarakat tradisional masih punya penghasilan, memang di Jalan Tol Cipali ini banyak sekali jembatan yang terbentang hal ini terjadi karena kontur area ini banyak sekali melewati sawah bukit dan sungai, sehingga untuk menghubungkanya tentu dibangun jembatan.

Kami tiba di gerbang tol Palimanan tepat saat adzan dzuhur. Jadi, jika dihitung dari gerbang tol Cawang sampai dengan Palimanan, hanya membutuhkan waktu 4 jam. Waktu yang sangat singkat, bandingkan seandainya berjalan melalui jalan biasa mungkin waktu perjalanan masih sampai Subang. Di Gerbang terakhir ini saya bersama Kompasianer lain berukumpul di gerbang yang menjadi titik akhir perhentian kami. Kami tak lupa kembali ber-selfi mengambil gambar dan foto bersama. Dari GT Palimanan Kompasianer kembali bergerak menuju ke kantor PT. LSM di daerah Subang namun sebelumnya mampir di salah satu rest area untuk melakukan shalat dhuhur di rest area KM 166. Cuaca panas terik sungguh menyengat kulit tapi hal ini ternyata tetap membuat semangat para kompasianer walau dalam kunjungan ini bersamaan dengan Ibadah Puasa.

Kami bergerak lagi menuju kantor LMS di daerah subang Setiba di kantor PT.LMS di Subang, Kompasianer diajak berkeliling melihat kantor yang masih dalam tahap penyelesaian itu, salah satunya adalah melihat fasilitas Traffic Management Control (TMC) yang bertugas memantau segala aktifitas di tol Cipali lewat kamera CCTV yang ditempatkan di banyak titik di tol yang dipastikan akan menjadi jalur favorit pemudik dan arus balik .

Pak Velix Wanggai Kepala Biro Komunikasi Kemen PU PR ( doc pribadi )

 

Sebuah presentasi mengenai tol Cipali dibawakan oleh Pak Wisnu Dewanto mewakili PT.Lintas Marga Sedaya dan Pak Velix Wanggai dari KemenPUPR. Kompasianer mengikuti session presentasi ini dengan penuh perhatian dan antusias. Setelah melihat Video yang menggambarkan pembangunan dari awal mula sampai peresmian, Pak Wisnu juga menjelaskan tentang latar belakang jalan Tol Cipali, menurut Pak Wisnu Dewanto dalam penjelasannya Jalan tol Cikopo – Palimanan dibiayai dengan Skema Private Public Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan serta mendorong pengembangan kawasan pendukung di wilayah Jawa Barat.‎ Pembangunan dilaksanakan oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) melalui komposisi pemegang saham adalah Operator Jalan di Negara Malaysia Barat yaitu, PLUS Expressways Berhad Sebesar 55% dan PT Baskhara Utama Sedaya sebesar 45% dengan total investasi sebesar Rp. 12,56 triliun dan masa konsesi 35 tahun. Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh Konsorsium PT. Karabha Griyamandiri - PT. Nusa Raya Cipta Joint Operation (KGNRC JO), ternyata memang seperti diketahui bahwa Tol ini salah satu yang mengundang Investor Asing yaitu dari Malaysia. Dari Pak Velix juga menjelaskan tentang komitmen Pemerintah dalam menyediakan sarana Infrastuktur bagi terselenggaranya pembangunan yang berkesinambugan sesuai dengan program Pemerintahan Jokowi. Acara diselingi dengan kuis dan pemberian cinderamata dari PT LMS dan Kemen PUPR maupun dari Kompasiana.

Buka puasa bersama di Cikarang ( doc pribadi )

 

Akhirnya setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar dari otoritas Tol ini sampailah saatnya saat waktu menunjukan jam 16.00 WIB, kami rombongan kembali ke Jakarta. Jam 17.30 WIB waktu yang telah ditunggu telah tiba, kami rombongan sampai ke tempat istirahat di salah satu resto di cikarang. Keceriaan berbuka puasa mengiringi malam itu walau ada yang cemberut karena pesanan makanan kadang lama dan keliru menunya tetapi wajah wajah yang tak kenal lelah ada pada kami semua, pengalaman perjalanan dari Jakarta di Palimanan dan balik lagi ke Jakarta memakan waktu 16 jam berakhir di kantor Kemen PUPR, kami rombongan berpisah di sana dan kembali ke rumah masing masing.

Kembali ke Solo dari stasiun Gambir ( doc pribadi )

Acara Kompasiana Visit ini sungguh memberi pengalaman baru bagi saya, tidak sia-sia biaya perjalanan dari Solo-Jakarta- Solo terbayar lunas dengan kepuasan menjajal Tol Cipali untuk pertama kalinya, Bagi orang Solo suatu tempat bisa dijadikan lagu seperti misalnya Stasiun Balapan yang tersohor itu atau Lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang, atau Terminal Tirtonadi ciptaan Didi Kempot, mungkin Cipali suatu saat juga bisa jadi sebuah judul lagu sebagai penanda tempat itu ada, semoga perjalanan from Solo to Cipali ini akan menjadi kenangan terindah bagi hidup saya, dan terima kasih kepada Kompasana yang telah mengundangku, semoga masih ada kesempatan lain di waktu mendatang . Amin

 Salam Kompasiana

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun