Mohon tunggu...
Jalu Wintang
Jalu Wintang Mohon Tunggu... Lainnya - A man who always thirst for knowledge

Tuliskan setiap jejak langkah dalam hidupmu atau kau akan hilang dalam pusaran zaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Paranoia di Ujung Cat Semprot

6 September 2021   10:24 Diperbarui: 6 September 2021   10:46 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini 

Dimana-mana cuma ada huru-hara

Mereka semuanya 

Berlomba-lomba untuk memberangus 

Suara-suara dari bilik kota

Aku jadi ingat masa silam

Yang aman lagi tentram

Siang dan malam

Jauh dari segala ancaman yang mencekam

Dulu dengan gagahnya berburu para begal

Lalu kenapa kini sibuk berburu mural ?

Mural yang seolah melanggar moral

Lebih kriminal dari para berandal

Mereka semua bicara adab

Walau ada juga yang biadab

Mereka semua bilang sabar

Walau kami harus menahan lapar

Mereka semua bicara demokrasi

Walau kini cuma sebatas basa-basi

Mereka semua bilang "ayo kritik"

Walau kamu harus siap 'tuk dibidik

Semua orang kini

Telah diliputi kabut paranoia

Bayang-bayangnya makin terasa

Di setiap penjuru kota

Di tembok-tembok kusam

Di ujung cat semprot yang mewarnainya

Djalu

Anggaswangi, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun