Mohon tunggu...
Gafur Djali
Gafur Djali Mohon Tunggu... -

Direktur Indonesia Research and Strategy (IRS)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Desa dan Daerah Pinggiran Hidup Tanpa TIK

23 Agustus 2015   20:42 Diperbarui: 23 Agustus 2015   20:42 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa dan daerah pinggiran akan menerima manfaat yang teramat besar ketika sudah mampu terintegrasi dengan internet (TIK). Akses informasi dan pengetahuan-pendidikan akan semakin mudah, potensi ekonomi dapat dikelola atau dipromosikan secara optimal, layanan kesehatan dan penanganan bencana juga dapat dipantau dengan mudah. Masyarakat secara penuh dapat berpartisipasi aktif dalam kemajuan desa dan daerah pinggiran. Memberikan ide, gagasan dalam mendukung kebijakan-kebijakan publik yang progresif.

Satu contoh sederhana. Selama ini penetrasi internet telah mencipta ribuan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menegah). Tranasaksi online membuat pasar-konsumen tumbuh tanpa batas. Sementara dari sisi layanan kebijakan dan akuntabilitas publik juga semakin terbuka.

Namun sebagaiman telah disinggung sebelumnya, bahwa TIK adalah barang mewah. Sesuatu yang belum begitu akrab dengan sebagian masyarakat desa, apa lagi masyarakat di daerah pinggiran. Bila sudah begini akan muncul problem baru, yaitu akuntabilitas publik lewat web-desa terancam tak optimal dan segala macam yang berupa e-e itu akan buyar bubar.

Langkah Kemkominfo menggagas mobil pintar layanan internet, Pusat layanan internet kecamatan dan desa broadband terpadu adalah langkah positif dalam pemerataan TIK di Indonesia. Upaya ini juga perlu dukungan lintas sektoral yang melibatkan pihak pemerintah daerah maupun swasta. Pihak terkait seperti Kemkominfo, Kemendesa, provider telekomunikasi, akademisi, praktisi, kelompok sosial dan masyarakat, semuanya perlu duduk bersama untuk melahirkan alternatif kebijakan demi menjawab tantangan tersebut.

Harapan tentang masa depan desa dan daerah pinggiran adalah mewujudkan masyarakat yang aktif, kreatif dan produktif. Baik dari sisi aktif-partisipatif dalam pemerintahan desa, kreatif dalam pembangunan ekonomi dan produktif untuk selalu mencipta solusi dari tantangan yang muncul di desa atau daerah pinggiran. Maka mewujudkan desa dan daerah pinggiran yang terintegrasi secara total dengan TIK menjadi agenda starategi baik secara politik, ekonomi maupun kebudayaan. MERDEKA !!!

Ambon, 23 Agustus 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun