"Bukankah saya yang menjadi korban dari pikiran sempit orang lain?" Dia masih ngotot untuk membenarkan sikap dan perilakunya.
"Para pemenang selalu belajar dari setiap orang tentang kelebihan yang mereka miliki; para pemenang tidak akan pernah belajar dari kekurangan orang lain; para pemenang selalu tahu cara-cara terbaik untuk menaklukkan orang lain dengan tetap menjadi bagian dari kehidupan yang utuh dari semua perilaku kehidupan." Jawab saya
"Maksud Anda itu apa?" Tanya dia dengan serius
"Maksud saya adalah Anda seharusnya tidak berpikiran sempit untuk takut dan menghindari orang-orang berpikiran sempit dari kehidupan Anda; Anda seharusnya menjadi pribadi berjiwa besar dan mau hidup dalam perbedaan untuk kedamaian setiap orang." Jawab saya
"Saya masih belum paham!" Kata dia
"Apa yang akan Anda lakukan kalau ada orang yang menganggap Anda berpikiran sempit?" Tanya saya
"Jelas, saya sangat takut menjadi orang berpikiran sempit, dan jangan sampai saya menjadi orang berpikiran sempit." Jawab dia
"Kalau begitu sebaiknya Anda mulai latih diri Anda untuk tidak berpikiran sempit terhadap orang-orang yang berpikiran sempit. Tunjukkan kepribadian Anda yang luas dengan wawasan kehidupan yang bijaksana terhadap keragaman." Jawab saya
Dia terlihat masih diam dan saya pikir kalau dia ngotot membenarkan mind setnya, maka dia sedang membentuk kepribadiannya menjadi pribadi berpikiran sempit.
"Anda adalah apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda lakukan." Kata saya pada dia sambil berlalu
Djajendra