Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor

Jejak Terakhir Ibu Malam

18 Agustus 2024   01:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   01:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Malam Masih Mengintai/dok. pri

***

Sementara itu, di apartemen Sinta, Ibu Malam sudah berhasil menemukan lokasi mereka. Dengan kekuatan gelapnya, dia mulai merusak perlindungan yang telah Arina buat. "Kau pikir mantra itu bisa melindungimu dari aku?" Ibu Malam tertawa sinis, suaranya bergema di seluruh ruangan.

Arina tetap berdiri tegak di depan Sinta, tidak goyah sedikit pun. "Jangan anggap remeh kekuatan cahaya, Ibu Malam. Kegelapanmu tidak akan bertahan selamanya."

Ibu Malam menyerang dengan kekuatan penuh, namun tiba-tiba, pintu apartemen terbuka dan Raka, Saskia, dan Bagas masuk. "Arina, kami di sini untuk membantu!" Raka berteriak sambil maju ke depan, mencoba menghadang Ibu Malam.

Pertarungan sengit pun terjadi. Raka dan Bagas bergantian menyerang, sementara Arina melindungi Sinta dengan mantra dari kitab kuno. Namun, kekuatan Ibu Malam terlalu besar. Dalam satu serangan, Ibu Malam berhasil membuat Raka terjatuh ke lantai. Dia mendekat, bersiap memberikan serangan terakhir.

Tiba-tiba, Saskia melihat sesuatu yang mencuri perhatiannya---tanda lahir di dada Bagas mulai bersinar terang. "Bagas! Lihat tanda lahirmu!" Saskia berteriak.

Bagas yang mulai menyadari kekuatan dalam dirinya, bangkit dengan semangat baru. Dia menatap Ibu Malam dengan penuh keyakinan. "Ini saatnya kau kalah, Ibu Malam!" Bagas berkata, lalu mengeluarkan seluruh kekuatan bantengnya dalam satu serangan dahsyat.

Ibu Malam terpental ke belakang, menjerit marah. "Kalian tidak akan bisa mengalahkanku!" jeritnya. Tetapi kekuatannya mulai memudar, dan cahaya dari tanda lahir Bagas semakin terang, membuat Ibu Malam kesulitan untuk melawan.

Sementara itu, Arina melantunkan mantra terakhir dari kitab kuno, memperkuat perisai pelindung di sekitar Sinta. Dengan kekuatan bersama, mereka berhasil membuat Ibu Malam semakin terdesak.

Namun, sebelum benar-benar menghilang, Ibu Malam melepaskan tawa menyeramkan, "Kalian pikir ini sudah berakhir? Aku akan kembali, dan kali ini, Sinta tidak akan selamat!" Setelah mengatakan itu, Ibu Malam menghilang dalam kegelapan malam, meninggalkan ancaman yang menggantung di udara.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun