Mohon tunggu...
Wisnu Djatiprasodjo
Wisnu Djatiprasodjo Mohon Tunggu... Freelancer - Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Wisnu DjatiPrasodjo adalah penulis dan fotografer. Dengan tulisan banyak tentang lifestyle Travelling dan apa yang menurutnya menarik. Juga suka mendokumentasikan hal yang menarik dan dapat dilihat di IG nya djagadfoto. Selain penulis dan fotografer Wisnu adalah seorang Konsultan. Sekarang sedang bekerja sebagai Secap spesialis (social, environment, climate assessment procedure.).

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cahaya dari Masa Lalu, Kebangkitan Ibu Malam

17 Agustus 2024   05:06 Diperbarui: 17 Agustus 2024   06:44 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raka dan Saskia terus Dibayangi Ibu Malam/dibuat ddengan AI

Raka dan Saskia menikmati bulan madu mereka di Yogyakarta. Kota ini penuh dengan sejarah dan keindahan, menjadikannya tempat yang sempurna untuk sejenak melupakan kengerian yang baru-baru ini menimpa mereka. Sore itu, mereka berjalan di sepanjang Malioboro, menikmati suasana kota yang ramai. Tangan Raka menggenggam erat tangan Saskia, sementara senyum bahagia tersirat di wajah mereka.

"Rasanya seperti mimpi, ya?" Saskia tersenyum manis sambil melihat ke arah Raka. "Akhirnya kita bisa menikmati waktu bersama tanpa gangguan."

Raka mengangguk, matanya bersinar lembut. "Aku ingin kita selalu seperti ini, tanpa rasa takut dan gangguan dari masa lalu. Hanya kau dan aku."

Namun, kebahagiaan mereka terganggu ketika seorang pria dengan leher panjang mendekati mereka dari keramaian. Itu adalah Bagas, pria misterius yang pernah menyelamatkan mereka dari jerat Ibu Malam.

"Bagas?" tanya Raka, setengah terkejut. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Bagas tampak gelisah. "Aku datang mencari sesuatu yang penting. Sesuatu yang bisa menyelamatkan kita semua dari Ibu Malam. Dia tidak akan berhenti sampai kita benar-benar musnah."

Raka dan Saskia saling berpandangan. Mereka tahu bahwa Bagas tidak akan muncul tanpa alasan yang serius. Dengan segera, mereka bertiga menuju sebuah candi tua di pinggiran kota, tempat di mana Bagas yakin senjata kuno itu disembunyikan.

Dalam keheningan malam, mereka memasuki candi tersebut. Rasa takut mulai menyusup ke dalam hati mereka, tetapi mereka melanjutkan langkah dengan tekad kuat. Di dalam candi, mereka menemukan sebuah ruangan tersembunyi yang dipenuhi dengan arca-arca dan prasasti kuno.

"Di sini," kata Bagas dengan suara bergetar. "Di sinilah senjata itu disimpan. Kita harus menemukannya sebelum terlambat."

Namun, saat mereka mencari, suara langkah kaki terdengar mendekat. Dari balik bayangan, muncul seorang pria dengan tatapan dingin dan mata yang memancarkan kegilaan. Rambutnya panjang dan kusut, tubuhnya tinggi dan kurus. Ia adalah Surya, pemuja setia Ibu Malam.

"Kalian tidak akan pernah berhasil," Surya mendesis dengan suara penuh kebencian. "Ibu Malam akan bangkit, dan kalian semua akan binasa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun