Jalan-jalan merupakan kegiatan yang mengasyikkan, apalagi disambi mencicipi kuliner lokal yang menggoda mata karena belum tentu ada di daerah asal. Namun jangan lupa, kadang karena dianggap orang luar atau wisatawan, para pedagang memanfaatkan momen tersebut untuk mencari untung lebih dengan menggetok harga fantastis yang di luar kewajaran.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama menyangkut harga jajanan yang mahal, berikut adalah tips saya berdasarkan pengalaman jalan-jalan selama ini.
1. Bertanya sebelum jajan
Malu bertanya kantong terkuras, begitu kata pepatah. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk bertanya harga sebelum membeli agar duit tidak bablas buat isi perut. Jangan segan pula untuk pindah warung kalau memang harganya tidak cocok atau terlalu mahal.Â
Tapi jangan pula terlalu banyak tanya, nanti dikira cuma survei harga tapi tidak beli. Tanyalah harga makanan yang berat atau kira-kira paling mahal, misal harga sate kambing tentu lebih mahal dari sate ayam. Jadi kalau sate kambing terlalu mahal pesan saja sate ayam.
2. Bawa makanan sendiri
Ini kalau mau irit di perjalanan. Bawalah bekal sendiri dari rumah, atau beli di warung dekat rumah sebelum berangkat, minta dibungkus dan sendok plastik. Memang rasanya kurang nikmat kalau tidak menikmati kuliner khas daerah yang disinggahi, tapi daripada boros lebih baik bawa sendiri saja.
Memang agak sedikit merepotkan karena harus menyediakan ruang khusus dalam tas atau ransel, atau menambah tentengan yang cukup ribet kalau dibawa jalan. Tapi daripada habis uang mending agak repot sedikit menambah tentengan.
3. Cari warung lokal
Biasanya saya suka jalan keliling stasiun atau terminal radius 1-2 km untuk mencari warung dengan harga sesuai kantong. Biasanya warung tersebut melayani warga lokal sehingga harganya kadang jauh lebih murah daripada warung yang berada dekat stasiun atau terminal.
Misal di stasiun Tugu Jogjakarta, saya biasanya berjalan kaki hingga ke arah Tugu, bukan ke arah Malioboro karena harganya jauh lebih murah, atau ke arah perkampungan yang berada di sebelah Utara dekat perkampungan warga setempat.
Selain lebih murah, kadang volumenya lebih banyak dan rasanya lebih enak daripada yang ada di dekat stasiun, apalagi di seputar Malioboro.
4. Beli secukupnya
Kadang terpikir juga jajanan yang dibeli dalam perjalanan juga sebagian dibawa pulang untuk oleh-oleh. Apalagi kalau khas lokal yang tidak ada di daerah lain. Tapi bila harganya mahal tidak perlu beli banyak, cukup buat sekedar mencicipi saja kalau memang sedang ngiler.
Misal lumpia Semarang atau pempek Palembang, harganya relatif mahal untuk ukuran turis backpacker. Tapi karena pengen, cukup beli satu atau dua potong saja sebagai obat penawar rindu. Maklum kedua jenis makanan tersebut lebih enak dinikmati di kota asalnya ketimbang di Jakarta.
5. Berpuasa
Ini mungkin jalan terakhir kalau memang benar-benar ingin menghindari jebakan batman sekaligus menghemat uang. Saya cukup sering berpuasa dalam perjalanan walau kadang ngiler juga melihat jajanan yang dijajakan pedagang di terminal.
Saya baru makan kalau benar-benar lapar, dan kadang hanya sekali sehari saja makan. Paling tidak sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat, atau makan malam setelah kembali dari perjalanan. Selama dalam perjalanan saya benar-benar tidak makan sesuap nasipun.
* * * *
Itulah kira-kira tips untuk menghindari jajan sembarangan yang membuat kantong keropos. Prinsipnya nikmatilah perjalanan Anda, baik segala suka maupun dukanya. Tidak perlu menyesal kalau ditembak pedagang, karena itulah bagian dari pengalaman jalan-jalan. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI