Hal lain yang juga patut disyukuri, pertambahan kasus dan tingkat kematian cenderung konstan, tidak melonjak tinggi sebagai akibat dari pergerakan manusia. Tingkat kesembuhan juga semakin tinggi dan kasus aktif mulai stabil kurvanya. Ini tentu pertanda baik yang harus dijaga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Gas sudah mulai kencang, tinggal kecepatan perlu dijaga agar tidak melampaui batas. Sesekali perlu direm tapi jangan mendadak agar tidak ambrol barang bawaan di belakang. Ekonomi sudah mulai pulih, kesehatan juga mulai terkendali. Jangan lagi benturkan keduanya, tapi sinergikan bersama-sama.
Hujan mulai turun, pertanda rezeki melimpah di depan mata. Kamipun mulai menepi, berteduh sambil ngopi kembali. Kali ini di sebuah warung tak jauh dari tepi pantai dan tak lagi gratis seperti tadi. Senyum penjaga warung semakin lebar menyambut pembeli yang tiba setelah kami. Kantong yang selama ini kering kerontang mulai kembali terisi pundi-pundi.
Resesi atau bangkit, semua tergantung kebijakan pemerintah. Rakyat sudah mulai bergerak, tinggal pemerintah mengendalikan gas dan remnya. Fakta membuktikan, lockdown tidak membuat virus musnah, malah sebaliknya nyaris membuat ekonomi punah. Semua memang ada resikonya, tinggal hitung lebih besar mana manfaat dan mudharatnya.
Tak terasa, kopi mulai dingin, hujan berangsur reda, tinggal rintik-rintik menyisakan asa agar tetap survive di tengah pandemi. Kamipun kembali ke penginapan bersiap untuk kembali pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H