Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kala Lampu Hotel Mulai Menyala

8 Agustus 2020   21:14 Diperbarui: 11 Agustus 2020   11:54 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terima kasih pak, berkat acara kementerian kami bisa makan," ujar seorang waiter saat membawakan tas kami ke kamar.

"Berapa bulan tutup pak?" Tanya saya.

"Sudah hampir tiga bulan pak. Baru awal Juli ini kembali beroperasi," jawabnya.

"Oooo, jadi selama tiga bulan dirumahkan?"

"Betul pak. Untung saya dipanggil lagi kerja."

Sore menjelang Maghrib kami baru tiba di sebuah hotel di bilangan selatan ibukota. Suasananya masih tampak sepi walau sudah ada beberapa tamu datang. 

Parkiran mobil tampak setengah penuh, pertanda sudah mulai ada kehidupan di sini. Lampu-lampu hotel mulai menyala setelah beberapa bulan redup sebagai dampak dari wabah covid-19 yang belum kunjung reda.

Wabah covid-19 benar-benar meluluhlantakkan sendi-sendi perekonomian bangsa. Hampir semua sektor terutama yang offline dan kegiatan di luar rumah berhenti bergerak. 

Jalanan tampak sepi, kantor sunyi karena pegawainya ada yang WFH, dirumahkan, bahkan diberhentikan. Pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak krisis ini karena nyaris tidak ada lagi orang yang bepergian jauh untuk berwisata atau urusan dinas. 

Apalagi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) sangat keras pukulannya karena tak ada lagi pendapatan akibat orang takut keluar rumah. 

Acara-acara di hotel, gedung pertemuan, dan balai konvensi lainnya semua dibatalkan karena takut menjadi kluster penularan baru. Pengusaha MICE pun mulai teriak bila hingga akhir Juni tak ada pemasukan mereka akan bangkrut total dan akan terjadi PHK besar-besaran.

Untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata terutama kegiatan MICE, pemerintah mulai membelanjakan sebagian anggarannya untuk mengadakan rapat-rapat di hotel dan melakukan perjalanan dinas ke daerah. 

Kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk membangkitkan perekonomian terutama di daerah agar uang kembali berputar setelah sempat mandek akibat pandemi, serta mempekerjakan kembali para pegawai yang sempat dirumahkan atau bahkan di-PHK.

Sektor pariwisata merupakan trigger untuk membangkitkan muliplier effect yang ada di dalamnya. Sebagai ilustrasi, dengan adanya kegiatan di hotel saja akan menggerakkan sektor konsumsi dan transportasi. 

Hotel akan memesan sembako seperti daging, sayur mayur, beras kepada para petani dan peternak yang menggerakkan sektor pertanian. Sementara para tamu juga memerlukan angkutan dari dan ke hotel yang menggerakkan industri transportasi seperti taksi, ojol, dan angkutan jarak jauh seperti pesawat terbang, kereta api, dan bis atau travel.

Para pekerja di sektor-sektor turunan tersebut juga ikut menikmati guyuran belanja dari pemerintah. Keluarga mereka dapat kembali berbelanja di pasar, anak-anak bisa jajan. 

Pedagang kecilpun ikut menikmati dan memutar kembali uang tersebut untuk dibelanjakan bahan mentah untuk diproduksi sebelum dipasarkan. Roda ekonomi kembali berputar dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat anjlok di angka minus 4,5% di triwulan kedua setelah masih coba bertahan di 2,9% di triwulan pertama.

Memang ada hal baru ketika memasuki hotel, protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Para tamu diukur suhunya, lalu wajib menggunakan masker selama berada di hotel. 

Saat makan walau sebagian masih prasmanan namun tidak bisa lagi mengambil sendiri, tetapi disajikan oleh pelayan dengan pembatas plastik. Kamar hotel juga dibersihkan setiap hari dengan disinfektan dan dirapikan setelah digunakan para tamu.

Naik lift juga dibatasi 50% dari kapasitasnya, walau sempat menimbulkan antrian panjang sehingga sebagian menggunakan tangga untuk naik ke lantai atas. 

Ruang rapat kembali terisi walau diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu padat dan sirkulasi udara alami lebih diintensifkan dengan membuka jendela atau pintu dibuka lebar-lebar bila tidak memiliki jendela

Para pegawai hotel kembali sumringah wajahnya walau tak lagi terlihat cantik karena tertutup masker. Lampu hotel kembali menyala, pertanda kehidupan sudah dimulai. 

Kamar hotel mulai terisi para tamu yang sebagian besar pegawai pemerintah, tampak dari baju putih yang digunakan. Ada juga tamu-tamu swasta namun jumlahnya masih sedikit. Supir taksi kembali memenuhi antrian di samping parkiran hotel, menanti tamu yang akan diantarkan keluar hotel.

Jantung perekonomian mulai berdetak lagi setelah sekian lama mati suri. Dimulai dari pariwisata lalu berkembang ke sektor-sektor lainnya sehingga resesi dapat dihindari dan pertumbuhan ekonomi kembali menanjak ke arah positif. 

Kita harus optimis bahwa Indonesia dapat lepas dari resesi ekonomi bila seluruh masyarakat sudah kembali bergerak seperti semula. 

Tetap taati protokol kesehatan dan mulailah mengurangi pembatasan agar kegiatan ekonomi dapat dilakukan dengan lebih leluasa. Lampu telah kembali menyala, jangan lagi diredupkan apalagi dimatikan selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun