Sumberdaya alam Indonesia dikeruk habis-habisan oleh orang asing, sementara kita hanya menjadi kacung di negeri sendiri. Bukan karena kita tak mampu mengolahnya, tapi tak ada kemauan dan takut ancaman dari luarlah yang membuat kita terpaksa menuruti kemauan asing.
Di era modern ini, penjajahan tidak lagi dalam bentuk penguasaan wilayah seperti sebelum perang dunia kedua. Penjajahan dilakukan dalam bentuk ekonomi dan politik dengan menciptakan ketergantungan kepada negara-negara adidaya.Â
Sayangnya, kita tidak menempatkan diri sebagai putri cantik yang mahal harganya, tapi lebih sebagai (maaf) pelacur yang menjual murah harga dirinya. Jadi wajarlah kalau tanpa disadari kita sudah terjajah secara ekonomi dan politik walau secara fisik masih merdeka.
Contoh terkini adalah masuknya virus corona ke Indonesia sebagai bukti lemahnya pemahaman geopolitik khususnya Ipoleksosbudhankam.Â
Ketika pertahanan negara terlambat mengantisipasi datangnya virus dari luar dan malah mengundang dengan senang hati, akhirnya berdampak bukan hanya masalah kesehatan saja, tetapi merambat ke bidang lain.Â
Ekonomi ambruk ditandai dengan PHK dimana-mana, pergaulan sosial dibatasi jadi penjarakan sosial, budaya mudik dan silaturahmi diganti online. Keamanan terganggu karena meningkatnya kriminalitas, ideologi Pancasila mulai dirongrong memanfaatkan momen corona ini.
Hal ini membuktikan bahwa Ipoleksosbudhankam adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Jadi bila salah satu dari Ipoleksosbud jebol, banjirnya bisa meluas ke mana-mana. Inilah bagian penting dari Pancasila yang mungkin sudah tidak dipelajari, boro-boro dipahami oleh generasi milenial.Â
Generasi milenial terlalu fokus pada pengembangan teknologi informasi namun kurang memahami geopolitik yang dijabarkan dalam Ipoleksosbudhankam sehingga kurang memfilter masuknya informasi dari luar yang justru berpotensi membahayakan keamanan dalam negeri.
Kalau kita benar-benar mengamalkan Pancasila, rasanya kita mampu mengatasi wabah ini dengan segera. Petakan ancamannya dari berbagai sisi, lalu kuatkan sisi yang lemah.Â
Khusus untuk masalah virus corona akan saya coba uraikan dalam tulisan tersendiri setelah ini. Selamat hari Pancasila, semoga makin jaya dan kuat.
Baca juga: Memandang Wajah Corona dari Kacamata Wawasan Nusantara