Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jelang PSBB Justru Membawa Berkah bagi Tukang Ini

16 April 2020   19:57 Diperbarui: 17 April 2020   02:31 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukang Duplikat Kunci (Sumber: dokpri)

(S) "Jadi sekarang ikut naik ongkosnya pak?"

(T) "Enggak lah. Lagian bentar lagi juga turun harganya, denger-denger sih di sana (China) sudah produksi lagi."

(S) "Biasanya sebelum wabah corona berapa pak sehari?"

(T) "Sebenarnya sih ga jauh beda. Cuma kalau hari-hari biasa kan bervariasi, ada yang bikin kunci mobil, kunci motor, kunci rumah, malah jarang yang gandain kunci gembok,"

(T) "Sekarang ramainya orang bikin kunci gembok soalnya banyak portal yang ditutup. Jadi mereka bikin sendiri-sendiri buat keluar masuk komplek biar ga ganggu pak RT atau petugas keamanan, karena tidak semua portal dijaga,"

Benar juga sih, di gang saya juga tidak ada yang jaga, jadi satu-satunya jalan ya bikin kunci ganda daripada harus mengganggu pak RT setiap mau keluar rumah. 

Lagipula tidak sekedar penyebaran virus yang dijaga, tapi juga keamanan komplek yang semakin rawan kejahatan akibat krisis ekonomi yang semakin meluas serta kabar dibebaskannya narapidana dari penjara membuat takut warga komplek.

Kemarin saja petugas keamanan berhasil memergoki orang tak dikenal yang berusaha untuk merusak gembok sebuah toko. Untunglah keburu ketahuan tapi orang tersebut masih berhasil lolos dari kejaran petugas. 

Belum lagi orang lalu lalang tak jelas arah dan tujuan karena kebetulan jalan di depan rumah biasanya merupakan jalan pintas motor supaya tidak memutar kalau lewat jalan biasa.

Namun dampaknya terasa buat pedagang kecil yang biasa lewat depan rumah seperti tukang bubur ayam, burjo, tukang tahu, tukang roti, mereka harus memutar dulu ke gerbang utama dan harus balik lagi ke gerbang yang sama. 

Padahal belum tentu mereka lewat jalan depan rumah ada yang beli. Kasihan juga sudah jauh-jauh memutar tak ada yang beli sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun