Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Syaitanpun Tertawa Melihat Tingkah Manusia Menghadapi Corona

11 April 2020   22:08 Diperbarui: 11 April 2020   23:13 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bila Corona Bisa Terlihat (sumber: facebook.com)

Suatu ketika sang Raja Corona kedatangan tamu istimewa, siapa lagi kalau bukan Syaitan yang terkutuk itu. Merekapun berbincang seputar keberhasilan bala tentara corona yang berhasil memporak-porandakan kehidupan manusia.

"Bumi sebenarnya pengen istirahat, tapi bingung minta tolong siapa." sang Raja Corona memulai pembicaraan.

"Dia curhat, selama ini manusia cuma bisa merusak perutnya. Menggali bumi tanpa reklamasi, dibiarkan terlantar begitu saja. Di udara manusia bikin polusi, membuat ozon terluka. Manusia memang serakah, apa saja mau dimakan asal jadi duit. Semua diukur sama uang, bahkan rela saling membunuh demi uang. Tapi sampahnya dibuang begitu saja mengotori muka bumi."

"Lalu berdoalah bumi pada Tuhan, minta tolong buat istirahat barang sejenak saja. Sudah lelah rasanya ngemong manusia yang makin hari makin tak peduli lagi sama lingkungan. Demi uang mereka rela merusak lingkungan. Kemudian Tuhan menyuruhku supaya mengerahkan anak buah turun ke bumi."

"Tubuh kami yang super kecil mungil tak nampak mata oleh manusia sehingga kami bebas berkeliaran tanpa batas. Manusia boleh merasa super power kala menghadapi makhluk besar, tapi rupanya kecil di mata kami hahahaha ......." raja Coronapun tertawa lebar.

"Kasihan juga melihat manusia blingsatan menghadapi kami. Coba bayangkan, demi menemukan kami saja, mereka rela menutup pabrik, kantor, jalan. Melarang sesama mereka bepergian apalagi mudik karena menganggap kami menempel pada tubuh-tubuh mereka. Bahkan lucunya sampai menyemprot racun, bukan cuma sekedar membunuh kami tapi juga makhluk lain yang lebih besar. Kata orang Medan, biawakpun mati disemprot macam gitulah."

"Padahal kami cuma sembunyi di keramaian, di tempat-tempat orang kaya kumpul, di ruang berpendingin udara, di tempat orang berduit merasa nyaman. Kami juga gengsi dong tinggal di tempat-tempat kotor, kumuh, biarkan virus lain tinggal di situ, kami tak mau mengganggu sesama virus hahaha......"

"Kami juga tak berniat membunuh, cuma mengganggu sedikit hidungnya saja. Mereka saja yang sudah terlalu enak hidup, jadi lupa jaga kesehatan. Mereka sudah terlalu malas untuk bekerja keras, terlalu enak duduk manis di ruangan yang sejuk. Otak mereka penuh tekanan untuk menghasilkan uang yang lebih banyak dan lebih banyak lagi. Mereka stress karena uang yang diterima tak sesuai harapan sehingga harus kejar target lebih besar lagi."

"Ingat boss, yang bikin mati itu pikiran manusia yang stress cari duit terus, dan takut mati karena belum dapat uang sesuai target. Kalau pikirannya sehat, dia punya peluru untuk melawanku. Kasihan para dokter dan perawat, mereka jadi ikutan stress yang akhirnya menurunkan daya tahan tubuhnya sendiri. Maafkan kami ya, sekali lagi tak ada maksud jahat dari kami, cuma sekedar mengingatkan mereka yang terlalu sibuk urusan dunia saja."

Setanpun menimpali.

"Terima kasih bos, sekarang kami ga perlu repot menjauhkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan sendirinya tak lagi mendatangi tempat ibadah, takut ketemu Anda. Selama ini kami setengah mati berusaha menggoda manusia supaya jauh dari Tuhannya, tapi sekarang ini malah tambah susah karena sudah banyak yang tobat bahkan jadi taat sekali. Kehadiran Anda membuat kami tak lagi capek menggoda mereka. Cukup berikan rasa takut, selesai sudah urusan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun