Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Dua Minggu di Rumah, Apa Saja yang Dikerjakan?

3 April 2020   18:58 Diperbarui: 3 April 2020   19:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Olahraga

Agar tubuh tetap sehat, saya upayakan untuk senam dan berlari-lari kecil sekitar setengah jam setiap harinya. Jangan sampai karena menghindari corona justru kena penyakit lain akibat mager dan banyak konsumsi makanan enak. Paling tidak tubuh tetap bergerak di masa karantina ini agar lemak-lemak di tubuh terbakar termasuk virus yang mendiami tubuh kita.

6. Matikan TV

Berita di televisi yang masih didominasi oleh informasi buruk tentang corona dapat mempengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu kami putuskan mematikan televisi untuk menghindari pengaruh buruk informasi terhadap pikiran. Kita harus berpikir jernih dan selalu optimis karena akan membangkitkan kekebalan tubuh. Pikiran negatif justru akan semakin melemahkan antibodi yang pada akhirnya malah membuka pintu masuk bagi virus untuk bergerilya di dalam tubuh. 

7. Sesekali Menghirup udara segar

Memang bosan terus menerus berada di dalam rumah. Oleh karena itu kami sekeluarga kadang keliling sekitar rumah dengan menggunakan kendaraan pribadi agar tidak bosan, sekaligus mengamati kondisi lapangan di sekitar rumah. Paling jauh sekitar 5-10 kilometer naik mobil atau kalau dekat cukup naik motor saja sekedar untuk menghirup udara segar dan menjaga dari kebosanan tinggal di dalam rumah.

Jalan-Jalan Sekitar Rumah (Dokpri)
Jalan-Jalan Sekitar Rumah (Dokpri)

* * * *

Semua ada masanya, ada waktunya sendiri. Suatu saat wabah ini akan berakhir dengan sendirinya walau belum tahu kapan. Tapi tetaplah optimis dan percaya bahwa badai akan lebih cepat berakhir dari yang diprediksi para ahli. Semakin kita disiplin karantina dan berpikir serta bertindak positif, semakin cepat pula badai wabah berlalu. Jangana terpaku pada berita-berita yang selalu mengedepankan info negatif hanya untuk mengejar klikbait tanpa mempertimbangkan dampak negatif dari berita tersebut yang justru akan memperlama penyembuhan dari wabah.

Terakhir saya hanya bisa memohon pada pembuat berita, kedepankan berita baik untuk menciptakan optimisme di tengah situasi yang masih kurang kondusif ini. Jangan mengejar keuntungan di tengah duka orang lain dengan mewartakan berita buruk terus menerus. Jadilah pemberi semangat pada kita yang masih sehat dan mereka yang tertimpa wabah agar cepat sembuh seperti sediakala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun