Kalau 80% saja kompak untuk karantina mandiri, Insya Alloh di awal bulan puasa virusnya sudah mulai punah bila dihitung masa inkubasinya 14-21 hari. Biar lebih aman, tambah satu dua minggu lagi sehingga tepat menjelang waktu akan mudik semua sudah berakhir.
Biarlah yang 20% mencari nafkah atau membantu menyebarkan logistik kepada yang kurang mampu untuk dapat bertahan hingga masa inkubasi selesai. Jadi sebenarnya tak perlu terlalu khawatir, badai pasti berlalu asal kita semua kompak untuk karantina mandiri.Â
Jadi jangan lagi pengambil kebijakan dikompori dengan angka 14 Ribu orang mudik, atau 283 orang meninggal gara-gara dimakamkan dengan protokol covid-19.
Berilah masukan berita positif seperti kesembuhan yang sudah mencapai 100 persen di RS Muwardi Solo seperti dikutip dari tribunnews.com (1), atau seluruh pasien corona di kota Malang sembuh (2).Â
Berita positif akan meningkatkan antibodi tubuh melawan virus yang masuk ke dalamnya sehingga mampu mencegah timbulnya penyakit akibat virus.
Percayalah masih lebih banyak warga yang patuh daripada yang tidak patuh, jadi tak perlu lagi buat kebijakan yang justru malah bikin rush seperti pembatasan angkutan umum atau sembako murah.
So, kalian masih ingin mudik? Mulai sekarang segeralah karantina mandiri di rumah. Jangan keluar rumah kalau tidak ada keperluan mendesak. Bersabarlah selama tiga minggu ke depan untuk menghambat laju penyebaran virus.Â
Lagipula bulan ini sudah masuk musim kemarau, kelembaban mulai berkurang sehingga diharapkan mampu ikut membantu mengurangi penyebaran virus karena virus relatif tak tahan suhu panas dan kering.
Yuk kita kompakan di rumah saja agar nanti wabah cepat berakhir dan kita bisa mudik di hari raya dengan tetap menggunakan protokol social distancing, tidak bersalam-salam apalagi berpelukan, tapi cukup dengan menjaga jarak saat tatap muka bersama keluarga besar.
Sumber:
(1) tribunnews.comÂ
(2) kompas.tv