Jakarta sudah mulai menjamur CCTV di jalan-jalan protokol maupun di tempat-tempat strategis dan mulai digunakan untuk menilang pelanggaran lalulintas.
Sekarang hampir setiap sudut kompleks perumahan memiliki CCTV yang dikontrol dari pos satpam. Bahkan setiap rumahpun sudah mulai dipasang benda tersebut, minimal di sudut-sudut yang tak terjangkau pandangan mata.Â
Bahkan tanahpun, seperti foto di atas, ikutan diawasi oleh CCTV. Saya sendiri sampai bingung apa maksudnya, apakah untuk mencegah pencurian tanah atau penggunaan lahan untuk parkiran orang lain atau pendudukan tanah seperti dilakukan oleh suku tertentu.
Fungsi anjing penjaga mulai tergantikan oleh CCTV. Tak terdengar lagi auman atau gonggongan anjing ketika kita lewat di depan rumah mewah, tapi pantauan kameralah yang mengikuti gerak gerik kita.Â
Selain tidak berisik, kamera bisa menjadi barang bukti apabila terjadi tindak kejahatan tanpa harus melukai pelaku. Lagipula CCTV tak perlu diberi makan, cuma diberi tegangan listrik saja yang jauh lebih hemat daripada memelihara anjing. Sekarang CCTV menjadi alat yang paling ditakuti ketimbang anjing penjaga karena semua terekam dengan jelas.
Namun bukan berarti anjing tidak dibutuhkan lagi. Kesigapan anjing masih tetap diperlukan untuk keperluan khusus seperti mengendus barang-barang haram yang tak terjangkau oleh pemindai di bandara, atau untuk menjaga gedung yang bernilai strategis atau vital bagi orang tertentu.Â
Anjing masih diperlukan karena CCTV hanya mampu merekam tindak tanduk seseorang yang mencurigakan, namun tidak bisa bertindak langsung apabila terjadi tindakan kejahatan.
Sekarang anjing lebih banyak dijadikan binatang peliharaan ketimbang penjaga. Cobalah lihat ketika lari pagi di taman kota atau car free day, pasti ada saja orang yang membawa anjing kesayangannya berjalan-jalan atau berlari.Â
Memelihara anjing menjadi suatu hobi bagi orang tertentu karena cukup mahal biaya perawatannya termasuk makan dan salon. Anjing tidak lagi menjadi binatang yang perlu ditakuti, tetapi kelelawar yang membawa virus corona yang mematikan itu.
Keberadaan makhluk hidup termasuk manusia mulai terpinggirkan akibat perkemangan revolusi industri versi 4.0. Hampir semua hal telah digantikan oleh mesin bahkan termasuk pengambilan keputusan yang menggunakan AI alias Artificial Intelligence.Â
Manusia hanya menjadi pengontrol sistem yang dijalankan oleh mesin, bukan lagi pelaksana langsung. Binatang termasuk anjing juga terkena imbasnya sebagai dampak dari kemajuan teknologi.Â