Bisa jadi dewan pengawas khawatir pesona Liga Inggris bakal menurun yang berarti turut menurunkan pendapatan iklan juga, seperti pengalaman waktu menayangkan Liga Jerman dan Liga Italia beberapa waktu lalu.Â
Padahal biaya mendatangkan siaran langsung bukanlah recehan, tapi sudah dipastikan bakal menggerus anggaran TVRI yang selalu mepet. Para fans fanatik klub lain jadi semakin malas menonton Liga Inggris karena sudah hampir pasti juaranya.
Namun perlu dicurgai juga dibalik pemecatan itu, jangan-jangan ada salah satu atau beberapa anggota dewan pengawas yang menjadi fans berat MU atau City, yang kecewa melihat performa luar biasa Liverpool.Â
Mereka kecewa berat klubnya gagal menahan laju Liverpool dan tak ada alasan lagi nonton siaran langsung ke Inggris. Jadi alasan sebenarnya bukan karena tidak sesuai jati diri bangsa, tapi lebih karena kekesalan akibat tim kesayangannya gagal menahan laju keperkasaan Liverpool. Pasar taruhanpun ikut terjengkang gara-gara Klopp yang awalnya menduga Liverpool kembali gagal menjuarai Liga Inggris.
Klopp memang benar-benar luar biasa, tidak hanya menjungkalkan pelatih saingannya, tapi bahkan turut melengserkan seorang direktur stasiun televisi milik negara.Â
Klopp membuat Liga Inggris jadi membosankan dan tak seru lagi ditonton, menyusul liga lainnya yang sudah terlebih dahulu ketahuan siapa juaranya. Lalu, buat apa lagi ada tontonan Liga Inggris?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H