Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berlatih Menghadapi "Uncertainty" Saat Travelling

17 Desember 2019   11:50 Diperbarui: 19 Mei 2023   18:55 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalkan, makan di warung Tegal pinggir jalan tentu harus bayar tunai karena tidak menerima gesek kartu. Jangan terlalu banyak jumlahnya karena bisa mengundang orang tak dikenal untuk turut menikmati uang yang kita bawa.

Keempat, rasa pasrah akan tercipta dengan sendirinya ketika terjadi uncertainty. Pasrah bukan berarti menyerah, tapi tidak menyesali apa yang terjadi dan berusaha untuk mencari jalan terbaik di tengah kesulitan yang menimpa saat perjalanan.

Selain itu uncertainty juga melatih mengendalikan emosi untuk tetap sabar disamping pasrah, tidak cepat marah atau melampiaskan kekesalan, tetap berkepala dingin walau hati panas.

Bayangkan di satu tempat terpencil, tidak ada orang yang bisa menolong, kita berdiri sendiri merenungi nasib saat pecah ban atau mobil mogok. Mau marah juga tak berguna, karena tak akan mengubah keadaan. Satu-satunya jalan hanya bisa pasrah sambil tetap berupaya mencari jalan keluar, misalnya berjalan ke desa terdekat untuk meminta pertolongan, siapa tahu dalam perjalanan ada orang yang lewat.

Terakhir, uncertainty semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita sadar bahwa hanya kepadaNyalah pertolongan diharapkan, manusia hanyalah perantara saja, tapi atas kuasaNyalah pertolongan itu akan datang.

Percayalah bahwa di balik kesulitan itu pasti ada kemudahan di dalamnya. Tak mungkin Tuhan membiarkan hidup kita merana kalau kita selalu mengingatNya.

* * * *

Jadi, tak perlu merasa rugi ketika terjadi uncertainty saat travelling. Pengalaman memang mahal, bahkan sangat mahal harganya.

Tetapi pengalaman tersebut suatu saat berguna ketika menghadapi uncertainty dalam kehidupan nyata. Kita menjadi semakin terlatih menghadapi kesulitan hidup bila sering bepergian jauh alias travelling.

Travelling tak cuma sekedar bersenang-senang membuang uang, tapi juga banyak manfaat dan ilmu yang bisa diperoleh selama dalam perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun