Jeruk merupakan buah yang paling banyak ditanam di Jeju dan dijual di pasar ini. Produk lain adalah masker wajah yang harganya jauh lebih murah dan dijual paketan per pak isi 10 buah.
Lalu strategi apa yang dilakukan pemerintah Korea Selatan untuk mendatangkan turis setelah menetapkan Jeju sebagai daerah otonom?
Pertama, Pulau Jeju ditetapkan sebagai daerah bebas visa wisata bagi 180 negara selama 30 hari, termasuk Indonesia. So, kalau ingin ke Korea Selatan tapi bebas visa, datanglah ke Jeju.Â
Jadi wisatawan diarahkan untuk mengeksplorasi pulau Jeju tanpa harus menuju daratan Korea. Sekarang juga sudah ada penerbangan langsung ke Jeju tanpa melalui Seoul, termasuk dari Jakarta via Kuala Lumpur atau Hong Kong.
Risikonya, pertanyaan petugas cukup detail mencakup tiket pulang dan reservasi hotel. Mereka tentu tak ingin kita jadi imigran gelap di sana dan diam-diam melompat ke daratan Korea.Â
Paling tidak dua hal tersebut harus disiapkan ketika akan berkunjung ke Jeju. Kalau mau ke daratan kita tetap harus mengurus visa di Jakarta walaupun kunjungannya termasuk ke Jeju.
Seharusnya pemerintah Indonesia memberlakukan hal yang sama, misalnya hanya pulau Bali saja yang bebas visa, tapi daerah lain tidak. Jangan seperti sekarang mengobral bebas visa akhirnya malah banyak turis yang overstay dan tidak terkontrol posisinya.Â
Semoga pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan tersebut dan membatasinya hanya untuk wilayah tertentu saja yang mudah diawasi seperti Bali.
Karena pulaunya kecil hanya tersedia bus umum saja, namun jangan khawatir karena jumlahnya cukup banyak dan jadwalnya relatif teratur dan tepat waktu. Bahkan kosong pun bus tetap jalan sesuai waktu keberangkatan.Â
Tarifnya tidak murah untuk ukuran Indonesia, tapi juga tidak mahal, jauh dekat sekitar 1100 Won atau 13 Ribu Rupiah untuk bus biasa yang berwarna biru dan 2000 Won atau 24 Ribu Rupiah untuk bus ekspres yang berwarna merah.