Setelah lama tak menginjakkan kaki lagi di Indonesia Timur, kali ini saya berkesempatan kembali ke ujung timur selatan Papua. Masih ingat lagu Dari Sabang Sampai Merauke? Itulah tujuan saya kali ini, menapaki jejak langkah menjelang penghujung akhir tahun ini.Â
Seperti biasa, saya selalu berusaha menemukan tempat-tempat unik saat bertugas luar kota apalagi menyeberang pulau.
"Mau tempat antik di sini pak?" supir yang mengantar memancing rasa penasaran saya.
"Apa tuh?"
"Belum pernah lihat kan ada makam warna warni?"
"Setahu saya sih kampung warna warni, kalau makam ya jelas belum pak."
Melihat saya penasaran, supir langsung tancap gas menuju lokasi. Kebetulah tempatnya tepat berada di depan kantor yang akan saya kunjungi, jadi tak perlu repot-repot menyiapkan waktu khusus.
Dari pinggir jalan tak tampak kalau tempat itu dulunya sebuah makam. Di depan pintu tertulis "Omen Garden" sebagai penanda taman. Entah apa maksudnya dinamai Omen, mungkin supaya orang ingat ada makam di situ.Â
Masuk ke dalam, tampak beberapa makam masih utuh, sementara makam lainnya tampak sudah tidak beraturan lagi bentuknya. Ada reruntuhan pusara yang tergeletak begitu saja, ada pula makam-makam kecil tersebar di antara tanaman.