Kadang-kadang saya membawa kendaraan sendiri kalau jarak tempuhnya kurang dari 500 km, seperti ke Bandung, Semarang, Purwokerto, sekalian liburan bersama keluarga. Suasananya lebih santai dan tak perlu buru-buru berangkat, disesuaikan dengan kondisi jalan. Lagipula saya bisa menikmati perjalanan, tak harus cepat sampai di tempat. Kalau lelah tinggal menepi istirahat sejenak sambil ngopi atau tidur sekejap.
Kalau ke arah Lampung saya biasa menggunakan bis Damri yang langsung, atau kalau penuh naik bis ke Merak, lanjut dengan ferry ke Bakauheni kemudian disambung travel ke Bandarlampung. Memang agak sedikit melelahkan, namun paling tidak mengurangi rasa bosan naik pesawat terbang. Saya juga bisa sedikit bersantai di atas kapal ferry, menghilangkan kejenuhan selama di dalam bis.
Dibukanya jalan tol hingga Palembang membuat saya berpikir kalau ke kota tersebut bisa menggunakan bis atau kombinasi bis dan kereta api. Dari Jakarta - Lampung menggunakan bis malam lalu disambung dengan kereta api ke Palembang. Bisa juga membawa kendaraan sendiri karena sudah benar-benar tersambung jalan tol dari Jakarta hingga Palembang, diselingi naik kapal ferry dari Merak ke Bakauheni.
Repotnya memang bila tugas ke luar Jawa, hanya kapal laut alternatifnya. Sayangnya waktu tempuhnya jauh lebih lama dengan harga yang hampir sama dengan tiket pesawat LCC. Jadi mau tak mau saya tetap harus naik pesawat untuk rute luar Jawa demi efisiensi waktu dan biaya perjalanan. Kalau lagi bosan terbang, terpaksa saya alihkan tugas kepada rekan lain yang lebih siap daripada memaksakan diri untuk tetap berangkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H