Suatu ketika di Pangkalpinang, Bangka, sore itu aku janjian dengan seorang kawan yang tinggal di kota tersebut. Cuma aku agak bingung naik apa karena nyaris tak ada angkutan umum menuju ke rumahnya, sementara naik ojek biasa tidak ada yang mangkal di depan hotel. Maklum, hotelnya agak jauh dari pusat kota dan lebih dekat ke bandara.
"Pakai Grab aja, nanti gue share location ya," balas kawanku setelah membaca kebingunganku.
"Emang ada Grab di kota sekecil ini?" tanyaku kembali.
"Emang cuma kota besar aja yang ada Grab?" dia malah balik bertanya sembari nyindir.
Tak sampai lima menit, pengemudi GrabBike datang dan langsung mengantarku ke rumah kawan itu. Tak terasa hari sudah malam, saatnya untuk kembali ke hotel. Sebenarnya kawan aku mau ngantar ke hotel, tapi karena jaraknya cukup jauh, kutolak halus dengan alasan sudah pesan Grab. Walau menunggu agak lama, sekitar 15 menit, ternyata masih ada juga GrabBike yang mau mengantar padahal sudah di atas jam 10 malam.
"Ga takut bang ngantar malam-malam begini? Sepi lho, apa ga takut?" tanyaku penasaran, koq mau-maunya gelap-gelapan nekat menjemputku.
"Yach namanya cari rezeki bang, gimanapun saya siap siap antar!" jawabnya lugas.
"Ga takut dibegal bang?"
"Percayalah sama Tuhan bang, kalau sudah rezeki ga akan lari. Tapi kalau sudah nasib, apa boleh buat."
Besoknya, saya coba pesan GrabFood karena di sekitar hotel tidak ada warung yang buka saat sudah larut malam. Mau ke pusat kota kondisi lagi tepar setelah survei seharian, mau makan di hotel harganya lumayan menguras jatah uang harian. Apa boleh buat terpaksa harus pesan online, sekalian memanfaatkan promo diskon 10% dan gratis ongkir. Tak sampai setengah jam, mie bangka terenak di kota Pangkalpinang sudah tiba di lobby.
Lain waktu di Bandar Lampung, pas hari terakhir sebelum pulang ke Jakarta, seperti biasa saatnya berburu oleh-oleh makanan dan cinderamata. Namun lokasinya agak berjauhan satu sama lain sehingga perlu sewa mobil karena malas untuk berganti angkot. Sayangnya tak ada sewa mobil tradisional yang bisa jam-jaman, maunya minimal pemakaian 12 jam. Untung ada aplikasi GrabRent yang bisa sewa hingga 4 jam sehingga bisa mengirit biaya sewa sampai separuhnya, bahkan sekalian mengantar sampai bandara. Lumayan kan jatah sewa sisanya bisa buat beli oleh-oleh.
Pernah juga di Martapura, aku ketinggalan dokumen saat sedang rapat, sementara rapat tidak bisa ditinggal karena situasi sedang genting. Lagi-lagi Grab menjadi dewa penolong dengan GrabSend-nya. Aku minta tolong resepsionis hotel untuk membukakan kamar sekaligus menemani pengemudi GrabSend mengambil dokumen yang ada di meja kamar. Satu jam kemudian dokumen sudah sampai di depan ruang rapat.
Lupa bawa uang tunai? Itu salah salah satu kelemahanku. Ketika itu sedang enak-enaknya ngopi di sebuah kedai kopi terkenal di Singkawang, pas mau bayar ternyata dompet ketinggalan, padahal semua uang dan ATM ada di dalamnya. Uang di kantongpun tak cukup untuk membayar, untung masih ada sisa saldo GrabOVO dan kedainyapun kebetulan menerima pembayaran melalui Grab. Sudah itu dapat cashback lagi yang bisa dipakai buat penggunaan aplikasi lainnya.
* * * *
Aku termasuk orang yang sering bepergian jauh ke luar kota bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil yang sulit terjangkau angkutan umum. Beberapa kali aku mengalami kesulitan menemukan angkutan yang cocok untuk mengantar survei maupun cari oleh-oleh atau sekedar bertemu kawan lama. Sebelum ada aplikasi online terpaksa aku harus sewa motor atau mobil seharian dengan biaya yang cukup tinggi sehingga terkadang harus nombok.
Kehadiran Grab #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa menyediakan kebutuhan apapun di lebih dari 200 kota termasuk kota-kota kecil di Indonesia sungguh sangat membantu aktivitas saya yang selalu bergerak ini. Saya tidak perlu khawatir lagi berada di pinggiran kota kecil yang sunyi dan gelap karena ada GrabBike yang siap mengantar kemana saja. Saya juga tidak takut kelaparan di malam hari karena ada GrabFood yang siap mengantar makanan terenak di kota tersebut.
Bahkan kalau ketinggalan barangpun, aku bisa memanfaatkan GrabSend untuk mengambilnya di hotel. Mau keliling kota cuma 2-3 jam saja sambil cari oleh-oleh? Ada GrabRent yang siap mengantar tanpa perlu harus sewa seharian atau kena batas minimal 12 jam yang biasa dilakukan rental tradisional. Mau bayarpun bisa pakai saldo GrabOVO kalau tak ada uang di kantong atau ketinggalan dompet.
Grab memang benar-benar dewa penolong yang #SelaluBisa membantu memecahkan masalah saat kesulitan di tempat-tempat terpencil seperti telah diceritakan di atas, tidak hanya di kota-kota besar saja. Kebayang kalau tidak ada #AplikasiUntukSemua Grab saat benar-benar butuh di lokasi yang jauh dari peradaban, apa jadinya? Bisa-bisa hanya duduk termenung saja sambil merapati nasib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H