Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Karir PNS Mentok, Apa Langkah Selanjutnya?

12 Oktober 2019   18:25 Diperbarui: 12 Oktober 2019   20:58 2835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pejabat setingkat eselon 1, apalagi menjadi menteri atau kepala badan tentu menjadi impian hampir semua PNS. Namun untuk menduduki jabatan tertinggi tersebut bukanlah hal yang mudah. 

Sampai level direktur atau eselon 2 pun sudah cukup membanggakan, karena rata-rata mentok di posisi eselon 3 ke bawah mengingat semakin tinggi jabatan semakin terbatas pula kursi yang tersedia.

Apalagi sekarang dengan sistem ASN sekarang ini para pejabat tinggi bisa diambil dari mana saja di luar PNS, tentu semakin mempersulit karir PNS yang sudah berkarat di dalam untuk naik ke puncak.

Para PNS Berkumpul (Sumber: jawapos.com)
Para PNS Berkumpul (Sumber: jawapos.com)
Bagi PNS yang sudah berusia di atas 45 tahun tapi karirnya masih tersendat, tentu akan sulit untuk meraih posisi tertinggi maupun setingkat di bawahnya.

Apalagi kaum milenial yang masih segar dan penuh ide menjadi saingan berat yang sulit untuk ditandingi. Lalu apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk mengatasi karir yang mentok tersebut? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Pindah ke jalur fungsional
Langkah ini biasanya diambil sebagian besar PNS yang merasa sudah mentok jalur karir strukturalnya, lalu pindah ke jabatan fungsional.

Jabatan fungsional selain bisa mendongkrak kenaikan pangkat yang mentok di jalur struktural, juga bisa menambah usia pensiun terutama bagi yang mengambil jalur widyaiswara atau tenaga pengajar bisa mencapai usia 65 tahun, atau peneliti, perencana, dan jabatan lainnya bisa sampai usia 60 tahun. 

Seperti dosen, jabatan fungsional ditentukan oleh angka kredit yang diperoleh untuk kenaikan pangkat tanpa tergantung ketentuan empat tahun sekali dan jabatan struktural. 

Asal rajin mencari angka kredit yang demikian susah itu, naik pangkat bisa lebih cepat dari yang semestinya, tapi bisa juga lambat kalau malas mencari angka kredit.

Tunjangan jabatannya juga lebih besar daripada PNS struktural yang setara, sehingga cukup menarik bagi para PNS yang sudah mentok karirnya di jabatan struktural.

2. Pensiun dini
Kalau sudah berusia 50 tahun dan masa kerja 20 tahun sementara masa depan suram, ada sebagian PNS mengambil pensiun dini. Walau besaran pensiunnya hanya 75% dari jumlah yang diterima bila pensiun normal, namun dengan usia yang masih produktif bisa bekerja di tempat lain untuk menambah penghasilan, atau membuka usaha sendiri.

Sayangnya pensiun masih dibayarkan setiap bulannya, sementara aturan golden shake hands masih saja digodok terus sampai gosong tidak diberlakukan. Padahal dengan uang pesangon besar bisa digunakan untuk modal awal usaha.

3. Cuti besar di luar tanggungan negara
Sebagian teman-teman, terutama wanita, mengambil cuti besar di luar tanggungan negara alias tidak menerima gaji selama cuti. Waktunya antara sebulan hingga setahun, bahkan ada yang sampai menjelang waktu pensiun dini tiba. 

Saat cuti besar biasanya mereka  bekerja di swasta, dagang, ikut suami yang dinas di luar kota atau tugas belajar di luar negeri, atau malah jalan-jalan keliling dunia. Toh yang penting tidak digaji negara selama masa cuti sehingga bisa bebas melakukan apa saja termasuk kerja di tempat lain.

4. Beraktivitas di luar kantor
Untuk menghindari kebosanan akibat karir mentok dan 'gak' ada kerjaan di kantor, kumpul dengan komunitas bisa menjadi alternatif pilhan aktivitas sepanjang tidak mengganggu pekerjaan dan jam kantor.

Bisa juga nyambi kerja atau dagang setelah jam kantor agar fisik tetap sehat dan tidak stress memikirkan urusan kantor yang tiada habisnya. Memang resikonya jadi mudah lelah, namun bila dijalani serius bisa jadi alternatif kegiatan setelah pensiun nanti.

Kegiatan yang dijalani sebaiknya memang searah dengan rencana pensiun nanti, agar tidak menganggur ketika waktunya tiba. Banyak orang kaget saat pensiun dan akhirnya sakit bahkan meninggal karena tidak mempersiapkan sejak dini kegiatan setelah pensiun. Oleh karena itu aktivitas di luar kantor berguna untuk mempersiapkan aktivitas lain setelah pensiun.

5. Beraktivitas online
Mungkin bagi kita yang energik tentu jenuh duduk menghadap meja tanpa masa depan jelas. Untuk mengatasi kejenuhan tanpa harus meninggalkan kantor kita bisa beraktivitas online seperti menulis di Kompasiana, dagang online, atau membaca artikel di media online.

Hal ini untuk mencegah otak jadi tumpul serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Namun kita juga harus mampu menyaring informasi mana yang benar atau hoax agar tidak terjebak menjadi ekstrim baik kiri maupun kanan.

Berkativitas online dapat dilakukan saat jam istirahat kantor atau di sela-sela kesibukan kerja, saat jenuh melanda. Cukup sisihkan waktu 5-10 menit di antara waktu bekerja untuk sekedar melepas lelah dengan menulis atau mencek dagangan apakah sudah ada yang menawar atau belum.

6. Demo di depan pejabat
Langkah ini sebenarnya sangat tidak disarankan, tapi kadang sekali-kali perlu disadarkan para pejabat itu agar melek terhadap anak buahnya sendiri, jangan cuma mendengar omongan orang lain saja.

Cuma risikonya tinggi sekali, bisa-bisa malah di persona non grata kan di kantor, walau akhirnya mungkin mereka sadar ada potensi terpendam yang tak terungkap selama ini. Cari momen yang tepat dan jangan bertindak kriminal, tapi buatlah meme atau lelucon sindiran saat ada acara resmi yang dihadiri para pejabat tinggi.

***
Itulah kira-kira kegiatan yang bisa dilakukan bila karir terasa mentok atau sulit untuk menerobos barikade kaum kolonial yang masih mempertahankan pola lama dalam promosi mutasi jabatan.

Satu hal yang patut disyukuri adalah PNS masih susah untuk dipecat selama tidak melakukan tindakan kriminal dan punya waktu luang lebih banyak untuk beraktivitas lain bila dibiarkan 'menganggur' di kantor atau kurang diperhatikan pimpinan. Manfaatkan waktu luang tersebut untuk melakukan kegiatan yang berguna, jangan hanya makan gaji buta saja bila sedang menganggur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun