Aneka buah-buahan produk lokal seperti buah kaktus dan delima dijajakan berbaris seperti kios buah di tepi jalan di kawasan Puncak. Makanya tak heran banyak orang Arab senang bertandang ke Puncak karena suasananya mirip sekali.
Walau cuaca panas, selain onta hidup juga segerrombolan monyet yang ditemui di beberapa tempat sepanjang perjalanan, termasuk dekat kios buah. Kambing juga tampak dipelihara penduduk setempat karena disini daerah lebih hijau dibanding daerah lain sehingga mudah untuk mencari makanannya.
Nuansanya juga mirip, Mekah sebagai kota besar, Ta'if adalah pusat pemerintahan musim panas dimana raja beserta keluarganya tinggal, sementara Alhada dikenal sebagai tempat 'hiburan malam' orang Arab.Â
Hiburan malam disini maksudnya tempat wisatanya ramai di malam hari karena kalau siang masih terasa panas sehingga tampak sepi.
Bispun mampir di masjid Manazil Sail Kabir untuk mengambill miqot bagi jamaah yang ingin melaksanakan umroh sunnah. Setelah selesai sholat Asar perjalanan dilanjutkan kembali ke hotel dan bis tiba di tujuan akhir sekitar pukul lima sore.
Sedingin-dinginnya Ta'if hawa panasnya masih terasa walau tidak sepanas Mekah. Bila sedang haji atau umroh, jangan lewatkan tempat ini karena pemandangan yang cukup indah ditambah aneka hiburan di tengah gersangnya gurun pasir dan bukit berbatu di Jazirah Arab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H