Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Memilah Keinginan atau Kebutuhan, Syarat Utama Berutang

30 Juli 2019   10:14 Diperbarui: 30 Juli 2019   10:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeratan Hutang (Sumber: uangteman.com)

Tapi kalau tuntutan pekerjaan mengharuskan naik mobil tiap hari untuk bertemu mitra bisnis atau klien, serta dimodali perusahaan, silakan ambil kreditnya mumpung ada kesempatan. Lumayan kan tiga tahun sudah lunas tanpa harus mencicil penuh secara pribadi namun dibantu oleh perusahaan.

Bedakan kebutuhan hidup dengan gaya hidup. Kalau butuhnya cuma kopi sachetan di warung indomie yang harganya 3000 Rupiah tak perlu nangkring di kedai kopi yang harganya bisa 30000 Rupiah untuk barang yang sama hanya beda angka nol dibelakangnya. Kalau makan cukup di warteg tak perlu nangkring di warung mukidi dengan harga tiga hingga empat kali lipatnya.

Ketiga, prioritaskan untuk hal-hal produktif. Misalnya membeli mobil atau rumah untuk disewakan secara online atau offline sehingga cicilannya dibayar dari hasil sewaan tersebut. 

Namun perlu diperhatikan juga biaya perawatan mobil atau rumah tersebut agar tidak besar pasak daripada tiang. Banyak kasus biaya perbaikan rumah pasca disewakan justru lebih tinggi dari biaya sewanya, demikian pula dengan mobil yang rewel dan manja setelah disewakan.

Bedakan produktif jangka pendek dan jangka panjang. Mobil dan rumah bisa menjadi produktif dalam jangka pendek, namun tanah, apalagi hanya sebagai investasi, bisa bernilai dalam jangka panjang namun tidak mudah juga untuk menjualnya. 

Lebih mudah menjual mobil atau rumah dalam jangka pendek dibanding tanah bila memerlukan uang mendesak. Tanah baru dianggap produktif bila menghasilkan tanaman atau disewakan untuk usaha orang lain.

Keempat, cari penghasilan tambahan. Zaman sekarang semua sudah online, jadi bisa nyambi dagang online sambil tetap bekerja. Kalau barang fisik susah, bisa 'dagang' keahlian dengan menulis, bikin konten video, jual foto, dan lain sebagainya. Intinya bagaimana memenuhi kebutuhan hidup dengan mencari penghasilan tambahan, bukan dengan berutang.

Kelima, bila kepepet tetap harus berutang karena kebutuhan mendesak seperti sakit atau kecelakaan, lebih baik pinjam kepada orang terdekat seperti orang tua, kakak atau adik, saudara, teman, atau siapapun yang kita kenal baik secara pribadi.

 Agar mudah diberi utang, kita harus berkelakuan baik dengan mereka jauh sebelumnya dengan menjaga hubungan baik dan tetap menjalin silaturahmi, supaya tidak dianggap kalau lagi butuh saja datang menengok.

Sedapat mungkin hindari lembaga pemberi utang apalagi sampai harus menggadaikan barang atau aset. Sudah banyak kasus jebakan utang karena kepepet kebutuhan. Terakhir kasus seorang wanita dipaksa menggadaikan diri setelah tak mampu membayar utang beserta bunganya yang mencekik.

* * * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun