Percuma rasanya menggalakkan orang untuk naik angkutan umum, selama masih dimanja dengan kredit murah dan jalan tol yang semakin terkoneksi antar provinsi. Percuma juga melarang ojek online selama kebutuhan semakin meningkat. Fintech juga semakin berkibar walau banyak yang ilegal namun masih bebas berkeliaran di hape tanpa ada upaya untuk memblokirnya.
Penyakit malas baca dan asal sharing juga menghinggapi masyarakat di era mager ini. Akibatnya hoax bertebaran dimana-mana tanpa terkendali. Ini jauh lebih berbahaya ketimbang penyakit fisik atau belanja karena tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain. Tak terhitung lagi kejadian orang bermusuhan gara-gara asal sharing. Banyak pula yang akhirnya berurusan dengan aparat hukum karena dampak hoax yang disebarkan sudah sangat membahayakan persatuan.
Oleh karena itu perlu kedewasaan dalam bersikap dan bertindak di era yang serba mager ini. Fisik harus tetap dijaga dan tetap bergerak walau suasana mendukung untuk mager. Penggunaan uang juga harus terkontrol agar tidak bablas di aplikasi karena wujudnya tak terlihat. Apalagi jari-jari harus lebih selektif lagi membaca sebelum benar-benar penting untuk dibagikan informasinya. Mager telah menjadi gaya hidup, tapi jangan sampai membunuh kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H