Laki-laki selalu identik dengan kejantanan dan keberanian, termasuk dalam soal asmara. Mereka dianggap hebat apabila berhasil menaklukkan lebih dari satu wanita.Â
Lihatlah para raja-raja yang selalu memiliki selir di samping permaisurinya. Sering pula kita dengar para tokoh ternama menikah lagi atau kawin cerai menjadi hal biasa dalam hidup. Zaman sekarang ini pernikahan bukan lagi menjadi sesuatu yang sakral.
Lagipula sangat jarang laki-laki yang mau merawat wanita pasangannya. Yang ada justru sebaliknya, wanita menjadi perawat pasangan laki-lakinya. Kala sedang di puncak popularitas, laki-laki biasa mengumbar janji-janji palsunya kepada para wanita.Â
Namun bila sedang susah, sang wanitalah yang terpaksa harus merawat pasangan laki-lakinya. Kesetiaan laki-laki hanya bisa dibuktikan bila mampu mendukung pasangannya yang sedang menderita.
Hanya segelintir laki-laki, apalagi sudah menjadi figur publik, yang setia dengan satu istri hingga maut memisahkan. Apalagi rela merawat dan menunggu istirnya yang sedang sakit berbulan-bulan lamanya. Entah kebetulan atau tidak, dua presiden kita ternyata memiliki kisah yang hampir sama, setia terhadap pasangan hingga akhir hayat dan rela menanti sang istri yang sedang dalam perawatan medis.
Saat Bu Ani Yudhoyono terbaring sakit selama hampir empat bulan lamanya, SBY selalu setia mendampingi di sampingnya nyaris tanpa pernah putus. Habibie juga demikian, mendampingi Ainun saat memasuki ruang operasi di Jerman hingga dirawat selama hampir dua bulan lamanya sebelum ajal menjemput.
Kedua istri presiden tersebut sama-sama menderita kanker.Bu Ani menderita kanker darah, sementara Bu Aiuun lebih kompleks lagi, selain menderita kanker rahim juga tumor di paru-paru dan komplikasi penyakit lainnya. Keduanya dirawat di rumah sakit secara intensif, Bu Ani di Singapura, sementara Bu Ainun di Muenchen, Jerman.
Hebatnya, kedua suami mereka yang kebetulan sama-sama mantan presiden selalu setia untuk menemani, bahkan Habibie bersumpah untuk tidak pulang sebelum membawa Ainun keluar dari rumah sakit. Mantan presiden SBY setia menemani Bu Ani menghirup udara segar di sekitar kamar di rumah sakit National University Hospital di Singapura. Tampak sekali foto kemesraan mereka berdua saat SBY mendorong kursi roda yang ditumpangi Bu Ani.
Sungguh pemandangan yang mengharukan, begitu setianya pak SBY siang malam menemani Bu Ani baik di kamar maupun saat keluar ruangan. Pak Habibie sendiri baru keluar rumah sakit setelah Bu Ainun wafat dan membawa serta jenazahnya ke tanah air. Itulah dua pria hebat yang setia dan ikhlas merawat istrinya hingga akhir hayat.
Kisah percintaan keduanyapun nyaris serupa. Habibie muda sering bertandang ke rumah ayahanda Ainun dan kedua keluarga sudah saling mengenal sebelumnya.Â
Walau sempat pergi ke Jerman selama 8 tahun untuk studi, namun Habibie kembali dipertemukan dengan Ainun ketika pulang ke Bandung menengok orang tuanya sekaligus mampir ke rumah ayah Ainun. Setelah menikah, mereka kembali ke Jerman untuk menuntaskan studi dan tinggal di sana hingga dipanggil untuk menjadi menteri dalam kabinet Soeharto.