Saya membayangkan bagaimana kalau kerusakan mesin pemindai tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, misalnya dengan mengaku berasal dari gerbang tol terdekat, padahal sebenarnya berasal dari gerbang tol terjauh, seperti di gerbang tol Cileunyi bisa saja kami mengaku dari Buah Batu supaya dapat tarif murah, padahal sebenarnya dari Karawang Barat.Â
Atau bisa jadi sebaliknya, petugas tidak mau tahu atau pura-pura tidak tahu ada kerusakan mesin pemindai sehingga menjatuhkan denda maksimal kepada pengemudi kendaraan, padahal sebenarnya bukan salah yang bersangkutan.
Oleh karena itu, buat para pembaca yang hendak melintasi tol terutama Japek yang mesin pemindainya sudah mulai tua, bawalah beberapa kartu uang elektronik dari berbagai bank, minimal dua kartu agar bila terjadi masalah pada satu kartu, bisa gunakan kartu lainnya yang masih aktif. Upayakan saldo lebih dari cukup agar tidak terjadi error pada saat pemindaian.
Buat pengelola jalan tol, sebaiknya dilakukan tera ulang terhadap mesin pemindai secara periodik. Hal ini untuk menghindari tidak hanya kesalahan akibat tidak mampu membaca kartu, tetapi juga agar tidak terulang kasus saldo terpotong dua kali atau terpotong biaya tol terjauh. Jangan sampai kenyamanan berkendara terganggu akibat kerusakan mesin pemindai di gerbang tol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H