Cukup melelahkan, bahkan saya beberapa kali harus berhenti sejenak saking capeknya kaki mendaki. Botol air mineral tak terasa habis pas tiba di puncak, namun pemandangan indah dari atas bukit membayar semua kelelahan tersebut. Kita bisa memandang lautan luas dengan bebas tanpa halangan apapun jua, hanya pembatas untuk menghindari pengunjung jatuh ke jurang yang dalam dan saung tempat berteduh di ketinggian.
Tangga Pendakian yang Cukup Terjal (Dokpri)
Sayangnya kami tidak membawa teleskop sehingga pemandangan ujung utara Australia tak terlalu tampak. Menurut supir, kalau sore menjelang Maghrib baru terlihat cahaya terang dari ujung selatan, pertanda ada kehidupan di seberang sana.Â
Namun kami lebih tertarik untuk menikmati sunset di Pantai Nemberala, tujuan berikutnya setelah puas menikmati pemandangan di bukit Mando'o. Saking indahnya pemandangan, berkali-kali kami selfie bareng di puncak bukit dengan sudut pengambilan gambar yang berbeda-beda.
Pemandangan Indah dari Puncak Bukit (Dokpri)
Puas berpose di puncak bukit, kami segera kembali ke bawah untuk melanjutkan perjalanan menujut titik berikutnya. Ternyata menuruni bukit juga tak kalah melelahkan dibanding naik bukit, dengkul rasanya ingin copot karena harus menahan laju penurunan tubuh.Â
Seru sekali rasanya berlomba untuk segera tiba di bawah, karena bisa mengambil nafas sebentar sambil menunggu teman yang masih tertinggal di perjalanan. Saya sendiri terpaksa dua kali istirahat karena benar-benar lelah setelah naik turun bukit tersebut.
Saung di Puncak Bukit (Dokpri)
Perjalanan menuju titik kedua ke Pantai Nembrala tak kalah serunya. Jalan yang sempit dan bergelombang membuat mobil tak bisa melaju kencang, jarak sekitar 20 km ditempuh hampir selama dua jam.Â
Cuaca panas membuat pendingin udara nyaris tak berfungsi karena sengatan sinar mentari merasuk hingga ke dalam mobil. Pemandangan di luar juga agak gersang karena pulau ini, seperti pulau Timor, terbentuk dari gugusan karang bercampur tanah sehingga agak panas kondisinya.
Asyiknya Perjalanan Menuju Nembrala (Dokpri)
Begitu memasuki Nembrala, saya agak kaget karena sudah berdiri beberapa resor modern walau jumlahnya tidak terlalu banyak seperti di Gili. Tampak beberapa wisatawan asing bersantai dan berjalan di sekitar pantai, ada juga yang sedang bersiap untuk berselancar.Â
Tingginya ombak di pantai Nembrala sangat cocok untuk kegiatan selancar, namun karena saya dan teman-teman tidak bakat dan takut tertelan ombak, akhirnya kami hanya berenang di tepian pantai sambil menanti tenggelamnya matahari di ufuk barat.
Pantai Nembrala yang Bersih dan Indah (Dokpri)
Pantainya sendiri masih relatif bersih dan terawat, pasirnya putih bersih dan ratusan pohon kelapa berjajar meneduhkan wisatawan dari sengatan matahari. Airnya juga masih bersih dan bening sehingga kita bisa melihat pemandangan di dalamnBeberapa teman asyik berenang dan berendam bersama para pengunjung lainnya, sementara saya menikmati kopi di sebuah saung yang tersedia di resor tempat kami menginap.Â
Perahu Menjelang Sunset (Dokpri)
Untuk memesannya,
Pegipegi tidak hanya menyediakan akomodasi di kota besar saja, tapi juga telah meng-
cover pulau terpencil seperti Pulau Rote sehingga kami tidak sulit lagi mencari penginapan di pulau tersebut.Â
Lihat Trip Selengkapnya