Suasana politik negeri ini memang sedang mulai panas suhunya. Informasi yang belum jelas kebenarannya silih berganti bersliweran dan ditanggapi serius oleh para politisi, termasuk informasi perubahan nama bandara Lombok dari Bandara Internasional Lombok Praya menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
SBY sempat tersinggung ketika mendengar informasi bahwa prasasti yang ditandatanganinya bakal dicopot dan diganti dengan nama baru (Sumber berita di sini). TGB yang masih menjabat sebagai gubernur NTB yang membawahi bandara di wilayahnya langsung merespon ungkapan SBY tersebut agar tidak terlalu sensi menanggapi berita hoax seputar pencopotan prasasti tersebut (Sumber berita di sini).
Beliau tetap menghargai SBY sebagai kepala negara yang meresmikan operasionalisasi bandara tersebut, dan presiden Jokowi yang mengubah nama bandara untuk menghormati pahlawan nasional yang berasal dari NTB.
* * * *
Di tengah kepungan bangunan mangkrak di era kepemimpinannya, pembangunan dan peremajaan bandara ibarat oase di tengah padang gersang. Pembangunan dan peremajaan bandara adalah prestasi tersendiri SBY yang sulit ditandingi pemimpin lainnya di era reformasi sekarang ini, sehingga beliau harus mempertahankan eksistensi dan harga dirinya agar tidak diusik atau diakui orang lain yang meneruskan pembangunannya.
Wajarlah kalau beliau kemudian 'marah' dan sensi terhadap informasi yang menyatakan akan dibongkarnya prasasti pembangunan bandara Lombok Praya berkaitan dengan perubahan nama bandara menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.Â
Namun demikian pembangunannya juga sempat terhenti sebelum dilanjutkan tahun 2010 dan diresmikan tahun 2013 oleh presiden SBY untuk menggantikan bandara Polonia yang sudah tidak mampu lagi menampung jumlah penumpang yang semakin meningkat setiap tahunnya.
* * * *
Kita tidak bisa lagi mengandalkan transportasi laut untuk menghubungkan antar pulau karena memakan waktu lama dan tidak efisien untuk penumpang. Jasa terbesar SBY adalah menghubungkan kota-kota di Indonesia dengan cepat dan murah melalui pembangunan bandara sebagai hub agar kendala transportasi antar wilayah dapat teratasi dengan baik.
Setiap pemimpin ada kelebihan dan kekurangannya. Tak eloklah bila kita hanya memandang kekurangannya tanpa melihat kelebihannya. Inilah mungkin sebuah kebanggaan bagi SBY yang patut diapresiasi di tengah ramainya kasus korupsi yang terjadi pada masanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H