Diharapkan, dengan siaran daur ulang tersebut, TVRI mampu bangkit kembali di tengah semakin minimnya anggaran penyiaran, mengingat TVRI sampai hari ini masih berstatus sebagai lembaga penyiaran publik yang besifat independen dan nonkomersial.
Keunggulan dari cerita sinetron zaman dulu adalah banyaknya nilai-nilai luhur yang dapat menjadi inspirasi untuk bangkit dari kesulitan yang mendera dalam menjalani hidup.Â
Little House on the Prairie berkisah tentang sebuah keluarga petani yang tumbuh di sebuah desa di Walnut Grove, Minnesota, dengan berbagai suka dukanya dan drama yang melingkupi keluarga petani tersebut mulai dari Laura kecil hingga tumbuh dewasa.
Sinetron ini diambil dari buku novel dengan judul yang sama yang mengisahkan kehidupan pengarangnya, Laura Ingallss, pada masa pasca perang saudara di Amerika.
Keuletannya akhirnya membuahkan hasil yang dinikmatinya di masa tua sebagai pengusaha sukses, walau kemudian jaringan waralaba tersebut bangkrut dan toko-tokonya dibeli perusahaan besar lain di berbagai negara.
Itulah sekelumit cerita tentang dua sinetron yang akan kembali tayang di TVRI hari Sabtu ini (15-09-2018). Bagi generasi milenial yang belum sempat menonton serialnya, jangan lewatkan kesempatan yang satu ini.Â
Banyak nilai-nilai kemanusiaan yang bisa diambil dari kedua film ini, jauh berbeda dengan sinetron sekarang yang hanya menampilkan kemewahan dan gaya hidup tanpa nilai yang bisa diserap generasi muda.Â
Semoga sinetron lain terutama yang produk lokal seperti Losmen, Rumah Masa Depan, dapat menyusul tayang kembali di TVRI. Seperti kata pak Harto, "Masih enak jamanku too?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H