Maklum cuaca panas sehingga mungkin mereka malas menunggu lama-lama untuk berfoto bersama. Sama seperti di zona Bhin-Bhin, di kedua zona ini juga sebagian besar menjual makanan dan ada beberapa kios milik sponsor yang ikut menjual produknya.
Sejam menjelang shalat Jumat saya menuju masjid Al-Bina untuk menunaikan Jumatan. Masjidnya lumayan besar dan dilengkapi pendingin udara yang cukup dingin suhunya. Sekarang rata-rata masjid di Jakarta memang sudah dilengkapi pendingin udara sehingga para jamaah semakin betah berada di dalamnya.Â
Namun begitu azan dikumandangkan, tampak sekali masjid sudah penuh dan tidak mampu lagi menampung jamaah sehingga harus meluber hingga tepi jalan.Â
Uniknya lagi, khotib membacakan khotbah dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris secara bergantian setiap paragraf berakhir, karena ternyata banyak atlet dan ofisial asing juga ikut sholat Jumat di masjid ini.
Selesai sholat Jumat saya berkeliling stadion utama GBK lalu beranjak menuju stadion
Baseball yang berada di sudut GBK dekat pintu 3. Karena pertandingan belum dimulai saya menyambangi gerai salah satu sponsor utama dan mencoba main bola menggunakan VR (Virtual Reality). Ternyata agak susah juga bermain bola dengan VR karena gerakannya terlambat sepersekian detik dari bola yang sudah ditendang. Alhasil gawang saya sering kebobolan.
Kaldron Asian Games (Dokpri)
Setengah jam sebelum pertandingan akhirnya saya masuk ke stadion. Di sini suporter Korea dan Tiongkok yang akan bertanding dipisahkan tempat duduknya, dan saya ikut ke zona Tiongkok karena lebih sepi dibanding Korea yang ramai didukung oleh suporternya.Â
Setelah masuk ke stadion, tampak sekali ketimpangan pendukung antara Tiongkok dan Korea. Para pendukung Korea memenuhi 90% kursi stadion dan tampak kompak membawa peralatan musik sambil bernyanyi riang, sementara para pendukung Tiongkok nyaris tak tampak, hanya beberapa gelintir dan tidak terorganisir dengan baik.
Dukungan Supporter Korea di Bangku Seberang (Dokpri)
Dukungan supporter rupanya berpengaruh besar terhadap pemain, karena Korea akhirnya menang telak 10-1 atas Tiongkok. Saya sendiri sebenarnya tidak mengerti cara bermain baseball dan hanya ikut berteriak saja meramaikan suasana. Pertandingan berlangsung sekitar dua jam di tengah cuaca panas terik.Â
Stadionnya sendiri cukup berkelas dengan papan monitor elektronik yang canggih sehingga kita bisa mengetahui pemain yang bertanding, skor sementara, dan berapa base yang sudah diduduki lawan. Kursi penonton sendiri tertutup sehingga tidak perlu khawatir saat hujan atau panas karena dilindungi atap dan jaring untuk menghindari lemparan bola ke arah penonton.
Pertandingan Berlangsung Seru (Dokpri)
Tak terasa hari sudah sore, badan sudah letih karena berkeliling arena, padahal sebenarnya masih ingin menyaksikan minimal satu pertandingan di malam hari. Dengan menumpang bis shuttle saya kembali menuju zona Bhin-Bhin dari stadion Baseball, karena sudah tak kuat lagi berjalan kaki dari belakang ke depan.Â
Suasana makin ramai di sore hari dan antrian masih tampak panjang walaupun sudah berkali-kali diingatkan petugas kalau barang yang dicari sudah habis. Memang bangsa ini punya karakter penasaran sebelum melihat sendiri kalau memang barangnya sudah tak lagi tersedia di dalam.
Lihat Olahraga Selengkapnya