Lalu di zaman orde baru ada program transmigrasi swakarsa yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, sementara pemerintah hanya menyediakan tanah pertanian di tempat yang baru. Jadi tidak semua program pemerintah harus dibebankan pada APBN atau APBD, tapi juga swakelola mandiri masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah.
Demikian pula dalam penyediaan rumah, pemerintah hanya bertindak sebagai katalisator dan fasiltator saja, selebihnya masyarakat secara swadaya membangun rumah baik oleh perorangan maupun pengembang.Â
Pemerintah lebih fokus pada penyediaan rumah umum seperti rusunawa atau rumah khusus untuk kepentingan tertentu, serta infrastruktur perumahan seperti jalan lingkungan dan air bersih serta pengelolaan sampah dan limbah.
Pendekatan jargon tampaknya lebih efektif untuk memberdayakan masyarakat sehingga ke depan akan lebih banyak lagi jargon-jargon baru keluar dari pemerintah. Jadi jangan banyak berharap lagi pemerintah bakal turun tangan mengucurkan dana untuk suatu program, tapi masyarakatlah yang harus lebih produktif untuk mendukung program pemerintah. Masyarakat tidak akan dimanjakan lagi dengan subsidi dan bantuan yang tidak produktif dan hanya menghabiskan anggaran negara saja.
Lalu bagaimana dengan Program Sejuta Rumah? Namanya juga jargon, itu hanyalah sebuah gerakan untuk mendorong pembangunan rumah hingga mencapai angka sejuta tiap tahunnya. Jadi jangan berharap terlalu banyak dari anggaran pemerintah untuk mendanai pembangunan sejuta rumah.
SELAMAT HARI PERUMAHAN NASIONAL KE-68
