Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjuangan "Solo Driving" Seribu Kilometer Demi Menghadiri ICD

10 Agustus 2018   11:01 Diperbarui: 10 Agustus 2018   11:32 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Angin Selalu Tersedia di Dashboard Mobil (Dokpri)

Berputar di Gerbang Tol Gunungsari (Dokpri)
Berputar di Gerbang Tol Gunungsari (Dokpri)
Setiba di Surabaya saya agak bingung saat keluar tol hendak menuju Malang. Saya coba ambil pintu keluar kiri, ternyata jalan menuju Sidoarjo masih ditutup sehingga saya harus berputar keluar tol dulu di Gunung Sari sebelum kembali masuk tol ke arah Waru. 

Di sini jalan tol baru terasa padat dan macet di beberapa titik hingga keluar tol dekat Lapindo. Kami masuk tol di Japanan dekat perempatan Porong arah ke Gempol, lalu perjalanan diteruskan hingga keluar di Pandaan.

Keluar Tol Pandaan (Dokpri)
Keluar Tol Pandaan (Dokpri)
Dari Pandaan hingga kebun raya Purwodadi jalan cukup lancar, setelah itu mulai padat merayap hingga ke depan stasiun Lawang. Penyebabnya sepele, hanya menghindari pertigaan kendaraan yang belok kanan di depan stasiun saja. 

Selanjutnya lancar hingga Singosari kembali padat merayap karena ada kegiatan pasar yang membuat angkot ngantri penumpang di depannya. Lepas pasar arus lalin lancar hingga masuk kota Malang sekitar pukul setengah empat sore.

Tiba di Gerbang Kota Malang (Dokpri)
Tiba di Gerbang Kota Malang (Dokpri)
Total sekitar 940 Km saya tempuh mengemudi sendirian dari Jakarta hingga ke Malang, dengan waktu tempuh etape pertama Jakarta - Solo sekitar delapan jam, ditambah Solo - Malang juga delapan jam perjalanan termasuk istirahat. Cukup melelahkan juga namun terbayar dengan keikutsertaan di acara ICD 2018. 

Namun drama belum berakhir karena ternyata boothnya tanpa sekat sehingga saya bingung hendak menempatkan gambar tanpa ada pegangan. Untunglah ada mas Teguh Hariawan yang berbaik hati meminjamkan tenda lipat yang disulap jadi papan templok buat gambar walau harus mengambil sendiri di Prigen, sekitar satu jam perjalanan dari Malang.

938 Km dari Jakarta ke Malang (Dokpri)
938 Km dari Jakarta ke Malang (Dokpri)
Walau masih sangat lelah setelah menempuh perjalanan jauh, saya terpaksa harus mengambil barang tersebut malam hari karena esok hari tidakb boleh lagi ada kegiatan besar di booth. 

Sekitar jam sepuluh malam saya tiba di rumah pak Teguh untuk mengambil tenda lipat, dan jam setengah 12 malam tiba kembali di Taman Krida Budaya untuk memasang tenda sebagai pijakan gambar yang akan dipamerkan.

Pengunjung Antusias Memandang Foto (Dokpri)
Pengunjung Antusias Memandang Foto (Dokpri)
Esoknya, walau masih kurang tidur, saya harus memasang foto satu persatu sebelum acara dibuka pukul delapan pagi. Untunglah saya membawa teman yang membantu memasang foto, karena teman-teman komunitas sebagian belum hadir, sebagian juga sibuk mengurus boothnya sendiri. Tepat pukul delapan selesai sudah pemasangan foto dan kami siap tampil di ICD 2018 Malang.

Kenang-Kenangan dari Koteka untuk Bolang (Dokpri)
Kenang-Kenangan dari Koteka untuk Bolang (Dokpri)
Alhamdulillah, cukup banyak peserta yang tertarik mendatangi booth kami. Karena niatnya bukan jualan, saya hanya membagikan stiker dan kartu pos edisi khusus ICD bagi yang mampu menebak tepat gambar yang dipamerkan. 

Ada sekitar 15 orang yang dapat door prize tersebut, disamping lomba tweet/insta story terhadap foto yang dipamerkan. Kelelahan mengemudi dari Jakarta hingga Malang terbayar sudah dengan ramainya pengunjung, total sekitar 70 orang yang mengisi buku tamu walau harus berbagi dengan komunitas Kutubuku yang dikomandani pak Thamrin Sonata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun