Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

[ICD2018] Tiga Pesan Bijak buat "Travellers"

2 Agustus 2018   14:18 Diperbarui: 2 Agustus 2018   14:22 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ini diambil di Kebun Raya Balikpapan setahun lalu saat mengisi waktu luang di sela-sela tugas negara. Kalimat yang terpampang dalam foto tersebut menyiratkan pesan penting khususnya bagi travellers yang ingin menjelajah hutan di kawasan kebun raya tersebut.

1. Jangan ambil sesuatu kecuali GAMBAR

Semakin modern kehidupan manusia semakin rakus akan pengambilan sumberdaya alam. Alam menjadi rusak karena diambil secara serampangan oleh manusia demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal keseimbangan alam penting untuk menjaga keharmonisan hidup antara manusia dengan lingkungannya.

Dalam lingkup kecil, seringkali kita tanpa sadar memetik bunga atau menebang pohon hanya untuk sekedar membuka jalan baru tanpa memperhatikan kondisi alam sekitarnya. Padahal bisa jadi kehilangan sebuah pohon akan berpengaruh terhadap keseimbangan tanah sehingga menjadi labil dan lama kelamaan akan menimbulkan longsor.

Oleh karena itu ketika masuk ke dalam hutan, janganlah mengambil apapun walau sekedar hanya untuk oleh-oleh atau kenangan, kecuali gambar saja. Itupun bila memungkinkan dan diizinkan oleh otoritas setempat. Biarkanlah alam tetap lestari dan pupus pada waktunya sendiri, bukan karena ditebang atau dipetik oleh tangan manusia.

Maknanya, jangan mengambil apapun yang bukan hak di tempat yang baru pertama kali kita kunjungi. Berhati-hatilah dan bacalah atau bertanyalah apabila kita tidak tahu sama sekali, jangan berlaku lancang tanpa restu penduduk setempat.

2. Jangan tinggalkan apapun kecuali JEJAK

Selain mengambil sesuatu dari hutan, kita juga tanpa sadar sering meninggalkan sampah atau benda tak berguna begitu saja di sembarang tempat tanpa peduli kebersihan alam. Padahal lama kelamaan sampah jadi bertumpuk dan meninggalkan bau tak sedap, apalagi setelah menjadi gunungan sampah tentu akan menyebabkan gangguan ekosistem lingkungan setempat. Akibatnya bisa fatal seperti terjadi ledakan gas yang dihasilkan dari sampah, atau kebakaran hutan karena seenaknya membuang puntung rokok.

Jadi simpanlah sampah atau barang tak berguna hingga kembali ke kota, buanglah pada tempatnya, bukan di tengah hutan belantara. Sebaiknya bawalah kantong khusus untuk menyimpan sampah saat pergi ke hutan hingga kembali ke kota.

Maknanya, jangan meninggalkan luka di tempat baru kalau kita masih ingin kembali ke kampung halaman. Tinggalkanlah kesan baik kepada penduduk setempat agar kita selamat hingga kembali pulang dan akan disambut bila berkunjung kembali.

3. Jangan masuk kawasan hutan tanpa PENDAMPING

Hutan merupakan daerah yang masih gelap baik secara harfiah maupun maknanya. Walau sudah menggenggam peta, bukan berarti kita bisa begitu saja memasuki hutan sendirian karena tidak ada jalan setapak yang bisa memandu kita mencapai tujuan. Tanpa pendamping bisa jadi kita bakal tersesat di hutan seperti beberapa kejadian yang sudah lewat. Kalau sudah tersesat, mataharipun tak bisa menolong kita keluar dari dekapan hutan rindang. Belum lagi binatang buas yang siap memangsa dan jebakan alam yang bisa menjerat kita.

Sebaiknya saat masuk hutan memang harus didampingi oleh orang setempat yang mengetahui seluk beluk wilayah setempat, agar tidak kesasar dan selamat hingga kembali ke tempat asal. Pendamping akan menuntun kita melalui rute yang sudah biasa dilalui warga setempat dan aman untuk dilewati agar terhindar dari terkaman binatang buas dan jebakan lain yang menghantui dalam perjalanan.

Maknanya, pergi ke tempat baru haruslah ada pemandu yang bisa mengantar kita ke tempat-tempat yang aman untuk dikunjungi, jangan keluyuran sendiri tanpa arah di tempat baru. Bisa-bisa kita dipalak atau disesatkan orang tak bertanggung jawab, atau malah hilang ditelan bumi karena tidak tahu jalan pulang.

* * * *

Tiga pesan itu merupakan etika yang wajib dipatuhi para travellers, tidak hanya berkunjung ke dalam hutan saja tapi kemanapun pergi di belahan bumi ini. Travellers wajib berlaku sopan kepada siapapun, tidak mengambil yang bukan haknya, tidak meninggalkan luka atau sampah, dan harus didampingi penduduk setempat agar tidak tersesat di tengah jalan. Selamat ber-travelling ria dengan aman dan nyaman hingga kembali ke kampung halaman.

Catatan: Tulisan ini sebagai pengantar pameran foto di booth Kotekasiana pada acara ICD di Malang 5 Agustus 2018 dengan tema 'the Other Side of Travelling (OST)'

icd
icd

icd
icd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun