from sublime to ridiculous is but a step
- Napoleon-
Persis seperti quote Napoleon di atas, pemain Kroasia Mario Mandzukic dan Ivan Perisic hanya beda selangkah untuk jadi pahlawan sekaligus pecundang pada pertandingan final antara Perancis vs Kroasia yang berakhir dengan kemenangan Perancis 4-2. Dua gol Perancis di awal pertandingan adalah andil mereka berdua, namun mereka berdua jualah yang mencetak gol buat Kroasia.
Piala Dunia 2018 ini memang penuh dengan drama dan keunikan, bahkan hingga partai final. Betapa tidak, sebuah tim juara justru karena dukungan lawannya sendiri. Kedua kesebelasan saling memanfaatkan lawannya masing-masing dalam pertandingan ini. Partai yang penuh drama membuat final ini layak ditontonÂ
Seperti biasa, Kroasia selalu mengambil inisiatif untuk menyerang. Namun justru Perancis bermain lebih efektif lewat serangan balik cepat.Â
Sekali mendapat tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan Kroasia, bola yang dilambungkan Griezmann berhasil disundul oleh penyerang Kroasia Mandzukic sehingga malah membobol gawang sendiri pada menit ke-18. Mungkin beratnya tekanan seorang  striker malah membuat bobol gawang sendiri.
Namun tak lama kemudian justru Perisic-lah yang membut pelanggaran hands ball di kotak penalti, setelah dilakukan review oleh wasit Pitana, diputuskan untuk memberi hukuman penalti yang diselesaikan dengan baik oleh Griezmann di menit ke-38. Babak pertama usai, Perancis unggul 2-1 di paruh waktu final.
Babak kedua, kembali Kroasia menguasai lapangan. Tendangan Rebic nyaris membobol gawang Lloris kalau luput dari tepisan tangannya. Sedikit insiden terjadi di menit ke-52 ketika seorang penonton nekat masuk ke lapangan, namun akhirnya berhasil diamankan petugas.Â
Setengah jam berlalu dan belum ada tanda-tanda perubahan. Pemain Kroasia tampak mulai kelelahan setelah tiga kali berturut-turut harus menjalani perpanjangan waktu.
Setelah Pogba mencetak gol, Perancis ganti menguasai lapangan. Pemain Kroasia tampak lemas dan menurun semangatnya. Mbappe lagi-lagi jadi bintang dengan mencetak gol keempat melalui tendangan voli jarak jauh sekaligus memastikan Perancis menjadi juara kedua kalinya.
Unggul 4-1, Perancis mengendurkan serangan dan mulai kehilangan fokus. Kiper Hugo Lloris malah bikin blunder yang dimanfaatkan Mandzukic untuk mencetak gol, persis seperti Benzema ke gawang Liverpool di final Liga Champion lalu.Â
Mandzukic seolah ingin membayar dosa gol bunuh diri yang diciptakan pada awal babak pertama tadi. Itulah hebatnya Mandzukic, bisa mencetak gol ke dua gawang sekaligus dalam satu pertandingan.
Kroasia kembali bersemangat untuk menyamakan kedudukan, sementara Perancis malah bertahan total dengan hanya mengandalkan serangan balik melalui Griezmann di kiri dan Mbappe di kanan.Â
Rakitic nyaris mencetak gol kalau tendangannya tidak melenceng sedikit di samping gawang di menit ke-77. Setelah itu silih berganti kedua kesebelasan saling menyerang sambil membuka ruang mengintip kesalahan lawan. Namun hingga peluit akhir berbunyi tak ada satu golpun tercipta. Lima menit extra time usai, dan sahlah Perancis menjadi juara dunia.
Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda. Sebuah rekor baru tercipta ketika dua pemain mencetak gol sekaligus bikin blunder, satu gol bunuh diri, satu gol karena pelanggaran.Â
Piala dunia usai, selamat buat Perancis yang menjadi juara dunia kedua kalinya. Mbappe jadi pahlawan Perancis bersama Griezmann, serta Mandzukic dan Perisic yang 'turut' membantu Perancis memenangkan pertandingan.
Baca juga: Perancis Menang, Des Champions Menuju Manusia Paripurna
Pengalaman memang lebih menentukan sebuah tim untuk jadi juara. Kroasia tampak sekali tertekan karena kurangnya pengalaman bermain di partai puncak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H