Piala dunia sudah hampir usai beberapa jam lagi, dan gelar sudah pasti diperebutkan oleh dua kesebelasan yakni Perancis dan Kroasia. Sementara di kalangan pemain juga terjadi persaingan untuk memperebutkan gelar pemain terbaik sepanjang piala dunia ini. Setelah sepatu emas sudah hampir pasti diraih oleh Harry Kane, maka persaingan berikutnya adalah perebutan gelar pemain terbaik di piala dunia.Â
Baca juga: Inggris vs Belgia, Pertarungan Memperebutkan Sepatu Emas
Pemilihan sudah dilangsungkan menjelang pertandingan final dan tidak terpengaruh siapapun juaranya. Jadi gelar pemain terbaik belum tentu timnya menjadi juara dunia. Jadi apapun hasil pertandingan final tidak akan memengaruhi hasil penilaian tim grup studi teknik FIFA. Hal ini sudah terjadi sejak Piala Dunia 1998 dimana Ronaldo menjadi pemain terbaik sementara juaranya adalah Perancis, walau sebelumnya sejak 1982 selalu dipegang pemain dari tim juara.
Baca juga: Final Piala Dunia, Mungkinkah Tragedi Yunani Terulang Kembali?
Uniknya gelar pemain terbaik selalu direbut oleh runner-up piala dunia, mulai dari Ronaldo (1998-Brasil), Oliver Kahn (2002-Jerman), Zinedine Zidane (2006-Perancis), dan Mueller (2014-Jerman). Di tahun 2010 pemain terbaik malah berasal dari tim juara ketiga Uruguay yaitu Diego Forlan. Lucunya lagi Zidane yang memperoleh gelar tersebut justru terkena kartu merah di pertandingan final saat menanduk Marco Materazzi (Italia). Mungkin kalau pertandingan final ikut diperhitungkan, gelar Zidane harus diserahkan pada Cannavaro yang duduk di peringkat kedua.
Dilansir dari situs foxsports.com.au, ada empat kandidat calon kuat pemain terbaik Piala Dunia 2018 yang bakal meraih bola emas, yaitu:
1. Luka Modric
Pemain ini tak kenal lelah menjelajahi seluruh lapangan dan daya jelajahnya tak ada yang menandingi sejauh 63 km. Maklum sebagai playmaker Modric harus benar-benar menguasai lapangan permainan. Sebagai kapten tim, Modric juga mampu membangkitkan semangat rekan-rekannya ketika tertinggal saat melawan Denmark, Rusia, dan Inggris. Walau sempat gagal mengeksekusi penalti saat melawan Denmark di perpanjangan waktu, namun dia berhasil menebusnya pada adu penalti. Sudah dua gol diciptakannya, satu diantaranya melalui tendangan penalti saat melawan Nigeria, satu lagi tendangan jarak jauh menembus gawang Argentina. Sayang usianya sudah tidak muda lagi sehingga inilah kesempatan terakhirnya berkiprah di ajang piala dunia.
2. Kylie Mbappe
Pemain ini masih berusia muda, berbakat, serta memiliki kecepatan dan teknik tinggi. Tiga gol telah diciptakannya, dua diantaranya ke gawang Argentina yang membuatnya menjadi pencetak dua gol termuda dalam satu pertandingan setelah Pele. Sayang emosinya masih belum bisa diredam sehingga memperoleh dua kartu kuning. Untunglah kartu kuning terakhir diperoleh di semifinal sehingga tidak dihitung sebagai akumulasi kartu. Selain itu sifat individualnya masih tinggi dibanding kerjasama serta memotivasi teman-teman lain dalam tim yang menjadi nilai minusnya.
3. Harry Kane