Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Balada Roberto Martinez, dari Pemain Gratisan Jadi Pelatih Ternama

9 Juli 2018   00:30 Diperbarui: 9 Juli 2018   08:16 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Belgia di Piala Dunia 2018 (Sumber: https://worldsoccer.com)
Timnas Belgia di Piala Dunia 2018 (Sumber: https://worldsoccer.com)
Kontroversi sempat mencuat jelang turnamen Piala Dunia 2018 dimulai. Martinez tidak memanggil pemain keturunan Indonesia Radja Nainggolan, padahal dia merupakan salah satu favorit para fans Belgia. 

Beredar gosip bahwa perilaku Nainggolan yang pernah mabuk dan tertangkap polisi serta hobinya berasap membuat Martinez tak suka padanya. Namun Martinez berkilah bahwa taktiknya tidak cocok buat Nainggolan yang berposisi sebagai gelandang bertahan ketimbang strateginya yang lebih menyerang.

Perlahan kontroversi menghilang seiring dengan kesuksesan Belgia mencapai semifinal Piala Dunia untuk kedua kalinya sejak terakhir tahun 1986 di masa Jean-Marie Pfaff, Eric Gerets dan kawan-kawan. 

Di fase grup Belgia menjadi juara dengan meraih poin penuh setelah mengalahkan Panama 3-0, Tunisia 5-2, dan favorit kuat Inggris 1-0. Di perdelapan final Belgia menamatkan perlawanan Jepang dengan skor tipis 3-2 setelah tertinggal 0-2 terlebih dahulu. Terakhir di perempat final giliran calon juara dunia Brasil ditekuk 2-1 sekaligus memulangkan mantan juara dunia tersebut.

Kesuksesan Martinez membesut Belgia rupanya membuat Spanyol tertarik membawanya pulang kampung. Setelah memecat Lopetegui menjelang gelaran Piala Dunia dan mengangkat pelatih sementara Fernando Hierro, Spanyol dipaksa kembali ke kampung halaman lebih cepat setelah kalah dari Rusia lewat adu penalti. Kekosongan pelatih inilah yang membuat Spanyol harus segera mencari pengganti untuk menghadapi laga kualifikasi Euro 2020 yang akan berlangsung September nanti.

"We haven't won the World Cup, we haven't won the European Championship, and we have to fight for that."

- Janji Roberto Martinez saat didapuk menjadi pelatih nasional Belgia - (Guardian)

* * * *

Sejarah hidupnya agak mirip dengan Special One, Mourinho. Tidak sempat menjadi pemain bagus, namun baru cemerlang saat menjadi manajer. Belajar dari perjalanan hidupnya, tidak ada kata terlambat untuk menunjukkan kemampuan. 

Walau gagal sebagai pemain, namun berhasil sebagai manajer di usia yang masih relatif muda. Jangan pernah menyerah selama nyawa masih dikandung badan. Apapun hasilnya setelah semifinal nanti, Martinez telah membawa perubahan besar bagi Belgia dan layak untuk menjadi legenda.

Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda. Saksikan perjuangan Martinez hingga ke final Piala Dunia, membawa Belgia sang calon juara dunia baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun