Sebagai manajer, sentuhan midasnya mulai kelihatan. Dia membawa Swansea City menjadi juara Divisi Satu dan promosi ke Divisi Championship yang berada satu tingkat di bawah Premier League pada musim 2007-2008.
Namun Martinez berkilah bahwa dia membutuhkan tantangan yang lebih berat dengan melatih klub yang bertarung di Premier League. Bersama Martinez, Wigan bertahan hingga musim 2012-2013, bahkan mempersembahkan gelar Piala FA pertama buat klub tersebut setelah mengalahkan raksasa Manchester City 1-0 lewat gol di injury time oleh pemain pengganti Ben Watson.
Namun kemenangan tersebut menjadi ironi karena seminggu kemudian Wigan justru terdegradasi ke divisi Championship setelah kalah 1-4 dari Arsenal. Setelah terdegradasi, Martinez malah menerima pinangan Everton yang baru saja ditinggalkan David Moyes yang hijrah ke MU.Â
Bersama Everton, di musim pertamanya Martinez berhasil membawa klub tersebut nangkring di lima besar Premier League. Prestasi tersebut tidak berlanjut di musim berikutnya, bahkan Everton nyaris terdegradasi karena sempat berada di peringkat ke-14 sebelum finish di urutan 11. Tahun berikutnya posisi Everton tidak berubah yang mengakibatkan Martinez dipecat sebelum musim 2015-2016 berakhir.
"Roberto Martnez is the new coach of Belgium. Wish him well in turning a side that plays really open into one that plays....really open." - Gary Lineker - twitter.com
Nasib baik kembali menaunginya, setelah Federasi Sepakbola Belgia membuka lowongan manajer tim nasional secara online. Martinez yang ikut bidding berhasil lolos menjadi manajer timnas Belgia, walau sebagian fans meragukan kemampuannya mengingat prestasinya yang 'biasa-biasa' saja, apalagi bukan warga negara Belgia.Â
Lebih ironis lagi, lawan pertama yang dihadapi Martinez justru tanah airnya sendiri dalam pertandingan persahabatan pasca Euro 2016. David Silva seolah mengajari Martinez bagaimana mencetak dua gol ke gawang Belgia di kandangnya sendiri.
Baca juga: Kala Belgia Mencontek Gaya Total Football Belanda
Belajar dari kekalahan perdana, Martinez yang dibantu oleh Thierry Henry sebagai asistennya mulai berbenah dengan menerapkan strategi total football yang selama ini menjadi trade mark saudara kandungnya Belanda.Â
Pada kualifikasi Piala Dunia 2018, Belgia menjadi juara Grup H dengan nilai nyaris sempurna melalui sembilan kemenangan dan satu kali seri melawan Yunani. Sampai hari ini, Belgia belum pernah lagi mengalami kekalahan. Bahkan hingga di perempat final, Belgia menuai lima kemenangan berturut-turut di ajang Piala Dunia 2018.