"Para pemain Inggris seluruhnya berasal dari liga lokal, tak satupun merumput di luar negeri. Sebaliknya dengan Belgia, hanya ada satu orang pemain yang bermain di negerinya sendiri".
Julukan Piala Dunia 2018 sebagai drama queen belum berakhir rupanya. Setelah para juara dua kali atau lebih berguguran, giliran semifinal hanya menyisakan tim-tim dari zona Euro, tanpa menyisakan satu tempat pun buat zona lain terutama Amerika Latin yang biasa jadi langganan.Â
Final Piala Dunia jadi serasa final Euro plus, padahal gelarannya baru akan berlangsung dua tahun lagi.
Lebih unik lagi, ternyata para pemain semifinalis didominasi oleh klub-klub yang berlaga di Premier League atau Liga Utama Inggris musim 2017/2018.Â
Dari 92 daftar pemain yang saya telusuri, 40 pemain berlaga di Premier League, lalu 12 pemain bermain di Ligue-1 Perancis, 12 pemain berduel di Primera Division Spanyol, 9 pemain merumput di Bundesliga, 8 pemain bertarung di Seria-A Italia. Sisanya mengadu nasib di berbagai belahan dunia, bahkan ada dua pemain Belgia yang bermain di Liga Tiongkok.
Sementara itu sebelas pemain Belgia atau hampir separuh anggota tim juga berlaga di Premier League, mulai dari kiper Thibout Courtois bersama kapten tim Eden Hazard di Chelsea, Lukaku beserta koleganya Fellaini di MU, lalu duet De Bruyne dan Kompany di City, hingga trio Vertonghen, Ardelweireld, dan Dembele di Spurs.Â
Lagipula dibanding liga-liga lain di Eropa, Premier League lebih kompetitif karena banyaknya klub-klub yang bertarung di papan atas. Setidaknya ada enam klub papan atas mulai dari Chelsea, Manchester City, MU, Liverpool, Spurs, dan Arsenal yang memperebutkan jawara Premier League setiap tahunnya dan sulit diprediksi siapa bakal calon juara tahun berikutnya.
Beda dengan Primera Division yang 'hanya' jadi pertarungan abadi Real Madrid dan Barcelona, kadang diganggu oleh Atletico Madrid saja, atau Serie A yang masih dirajai oleh Juventus, dibayangi Napoli, duo Roma dan Lazio, dan duo Milan.Â
Apalagi Bundesliga yang didominasi oleh Bayern Munich saja, sekali-sekali dicolek Borussia Dortmund. Hasil akhir klasemen liga sudah bisa diprediksi jauh hari sebelum pertarungan selesai. Inilah yang membedakan liga lain dengan Premier League dimana pertarungan seru masih berlangsung hingga akhir musim.