Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Belajar Sejarah Pergerakan Nasional di Museum Dr Soetomo

7 Juli 2018   11:26 Diperbarui: 8 Juli 2018   10:23 3659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah Dr. Soetomo Menyambut Tamu Musium (Dokpri)

Pembentukan IS inilah yang menjadi cikal bakal pembangunan Gedung Nasional Indonesia yang terdiri dari pendopo ini dan dua gedung lain di sebelah selatan dan utara pendopo. Idenya sendiri berasal dari Polandia yang membangun sebuah gedung sebagai tempat berkumpul rakyat untuk menyiapkan perjuangan merebut kemerdekaan ketika berada di pengungsian.

Mesin Stensil Pencetak Majalah Panjebar Semangat (Dokpri)
Mesin Stensil Pencetak Majalah Panjebar Semangat (Dokpri)
Di gedung ini juga pernah diselenggarakan Kongres Indonesia Raya Pertama yang berlangsung tanggal 1-3 Januari 1932 dan dihadiri oleh 3000 orang, termasuk Ir. Soekarno. 

Agar lebih efektif menyebarkan semangat perjuangan merebut kemerdekaan, didirikanlah majalah berbahasa Jawa Panjebar Semangat yang hingga saat ini masih berkantor di halaman belakang gedung tersebut. 

Media merupakan cara paling efektif untuk menyebarluaskan kampanye perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan. Mesin stensil yang dipajang di pendopo ini menjadi saksi hidup perjuangan Dr. Soetomo dan kawan-kawan.

Makam Dr. Soetomo (Dokpri)
Makam Dr. Soetomo (Dokpri)
Bagian kedua adalah Makam Dr. Soetomo yang berada di belakang pendopo. Makam ini dilapisi marmer dan dilindungi pendopo kecil agar terlindung dari panas dan hujan. Untuk memanjatkan doa kita harus melepas alas kaki menuju makam yang diselimuti kain berwarna putih. 

Di sisi kiri ada tugu kecil berisi prasasti bertuliskan pidato Dr. Soetomo pada ulang tahun pertama IS. Di sisi kanan terdapat tugu nisan bertuliskan hari lahir dan kematian beliau, dan julukan beliau sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia.

Koleksi Foto Dr. Soetomo di Lantai Satu (Dokpri)
Koleksi Foto Dr. Soetomo di Lantai Satu (Dokpri)
Bagian ketiga berupa paviliun berlantai dua yang menjadi museum Dr. Soetomo tempat menyimpan koleksi foto maupun barang pribadi miliknya yang masih bisa diselamatkan. 

Di lantai satu kita disuguhi cerita perjuangan beliau semasa hidupnya, mulai dari pembentukan Boedi Oetomo, pembangunan Gedung Nasional Indonesia, hingga kehidupan pribadinya termasuk pernikahannya dengan Everdina J. Broering yang masih keturunan Belanda. 

Di ruangan ini juga dilengkapi dengan peta pulau Jawa yang terdapat pada meja segilima di tengah ruangan. Ruangannya agak sempit namun informasi yang disajikan cukup banyak sehingga agak sulit mengambil sudut foto yang bagus. 

Replika Ruang Praktek Dr. Soetomo di Lantai Dua (Dokpri)
Replika Ruang Praktek Dr. Soetomo di Lantai Dua (Dokpri)
Di lantai dua disimpan koleksi beliau semasa menjadi dokter serta dibuatkan replika ruang praktik beliau semasa bertugas di Rumah Sakit CBZ (Central Burgelijke Ziekenini Ichting) yang sekarang menjadi Delta Plaza.

Koleksinya cukup lengkap mulai dari kursi pasien, meja praktik, lemari tempat menyimpan aneka perlatan kedokteran zaman dulu, hingga mikroskop dan alat tensi darah. Rupanya Dr. Soetomo merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin sehingga meja pasiennya agak unik bentuknya. Di sini juga terdapat meja kursi tempat nangkring para pejuang saat kumpul di paviliun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun