Sebelum piala dunia bergulir, nama Mbappe mungkin masih terasa asing di telinga penggila bola tanah air kita. Pun di negerinya sendiri, Mbappe masih jauh kalah tenar dari para seniornya seperti Griezmann, Pogba, Benzema yang bersinar di klubnya masing-masing. Maklum, usianya baru 19 tahun, lagi masanya puber buat para remaja seumurannya. Lagipula dia hanyalah pemain pinjaman PSG dari Monaco dan hanya diberi nomor punggung 29 di klub barunya.
Tak heran banyak yang kaget ketika Deschamps berani memberikan kaus nomor 10 kepada talenta muda tersebut. Tidak sembarang orang bisa mengenakan nomor sakti tersebut, apalagi di ajang sebesar piala dunia. Di timnas Perancis, nomor sakti tersebut digunakan oleh para legenda seperti Platini, Zidane, dan terakhir dikenakan oleh Benzema.Â
Pemberian nomor 10 kepada Mbappe tentu menjadi perjudian Deschamps yang berani memberikan nomor legendaris tersebut kepada anak bawang ketimbang para senior yang lebih dulu bercokol di timnas Perancis, bahkan Benzema sebagai pengguna nomor 10 sebelumnya tergusur dari timnas Perancis ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Saya sendiri mulai tertarik melihat permainannya ketika melawan Peru yang berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 bagi Perancis. Gol tersebut diciptakan oleh Mbappe yang berhasil mencocor bola mentah hasil tendangan Giroud yang menyentuh kaki Ramos. Kejeliannya menempatkan posisi membuat gol tersebut tercipta dengan sempurna. Saat melawan Denmark, Mbappe hanya diturunkan di menit ke-78 menggantikan Dembele sehingga penampilannya tidak terlalu maksimal. Mungkin tenaganya memang disimpan untuk bertarung melawan Argentina di perdelapan final.
Dalam pertandingan melawan Argentina, Mbappe benar-benar menggila. Pergerakan dengan atau tanpa bolanya benar-benar membuat bek Argentina mati kutu hingga membuahkan tiga kartu kuning akibat kesulitan untuk menahan lajunya. Di menit ke sebelas solo run-nya berbuah penalti bagi Perancis dan kartu kuning bagi Marcos Rojo.
 Lima menit berikutnya giliran Tagliafico giliran kena kartu kuning karena mengganjal Mbappe sedikit di luar kotak penalti dan berbuah tendangan bebas. Terakhir giliran Ever Banega yang menghalangi Mbappe terkena getah kartu kuning di menit ke-50 babak kedua.
Setelah itu Mbappe semakin berjaya, kulikannya di depan gawang membuahkan gol ketiga bagi Perancis di menit ke-64. Lalu keahlian menempatkan posisi juga membawa Perancis unggul lewat umpan Giroud ke ruang kosong yang dihantamnya menjadi gol keempat bagi Perancis sekaligus menamatkan perlawanan Messi dan kawan-kawan, walau sempat menipiskan kekalahan melalui gol Aguero.
Penampiannya bersama PSG di musim lalu yang memesona dengan mencetak 13 gol dari 27 penampilannya membuat PSG langsung merekrutnya secara permanen pasca piala dunia ini dengan nilai transfer 120 Juta Euro, sebuah nilai yang sangat besar untuk pemuda berusia 19 tahun tersebut.
Mbappe sendiri baru mengenakan seragam timnas Perancis setahun lalu melawan Luxemburg saat usianya baru menginjak 18 tahun tiga bulan lima hari, menggantikan Dmitry Payet di menit ke-78 di babak kualifikasi piala dunia 2018. Gol pertamanya dicetak ke gawang Belanda pada tanggal 31 Agustus 2017, juga dalam rangka kualifikasi piala dunia.Â