Ibarat mesin, diesel itu lambat panas. Itulah yang terjadi pada putaran kedua fase grup Piala Dunia 2018. Kalau di putaran pertama tim-tim peserta lebih hati-hati dan sedikit tercipta gol, di putaran kedua ini justru terjadi hujan gol di beberapa pertandingan penting. Selain itu juga terjadi drama menegangkan yang nyaris melumat tim-tim besar langganan piala dunia. Mari kita ulas satu persatu drama yang terjadi di putaran kedua ini.
Di putaran kedua, jumlah gol meningkat menjadi 47 gol dari 38 gol di putaran pertama. Ini pertanda bahwa diesel semakin panas walau skor 1-0 masih mendominasi, tapi jumlahnya turun hanya empat pertandingan saja, dari tujuh pertandingan di putaran sebelumnya.Â
Skor dengan selisih dua gol juga meningkat jadi tujuh pertandingan, dan uniknya ada enam pertandingan diakhiri dengan skor besar, yaitu Inggris vs Panama 6-1, Belgia vs Tunisia 5-2, Kroasia - Argentina 3-0, Kolombia vs Polandia 3-0, Rusia vs Mesir 3-1, dan Jepang vs Senegal 2-2.
Putaran kedua juga menyajikan drama yang menegangkan di atas menit ke-90. Pertama ketika Brasil nyaris melempar handuk ketika skor masih kacamata memasuki menit ke-90 + 1, ditambah rasa kesal karena gol Gabriel Jesus dianulir menit ke-26 karena dianggap offside. Neymar pun sempat protes ketika wasit tidak jadi memberikan penalti, serta jengkel karena ulah pemain Kosta Rika yang gampang terjatuh, dengan membanting bola yang malah dihadiahi kartu kuning oleh wasit.
Baru setelah Coutinho menyambar umpan Gabriel Jesus yang menjadikan gol pertama Brasil, pecahlah seluruh isi stadion merayakan kemenangan tak terduga itu. Malah sebelum wasit meniup peluit akhir, Neymar menambah derita Kosta Rika dengan satu sontekan menerima umpan tarik Douglas Costa menembus gawang.
Drama kedua lebih menegangkan lagi ketika Jerman tertinggal lebih dulu lewat gol Ola Toivonen mengecoh Neuer dan Rudiger yang terlambat mengantisipasi umpan jauh Claessen ke kotak penalti.Â
Di awal babak kedua Reus sempat memperpanjang nafas Jerman dengan menyamakan skor 1-1 setelah menerima rebound dari Gomez dengan sentuhan pelan tapi mematikan Olsen. Namun upaya Jerman untuk menang nyaris kandas setelah Boateng menerima kartu kuning kedua di menit ke-82 dan harus keluar lapangan. Sisa waktu sepuluh menit dengan sepuluh pemain membuat Jerman frustasi karena beberapa kali tembakan ke gawang Swedia mentah termasuk sundulan Gomez yang berhasil ditepis Olsen.
Wasit bersiap meniup peluit panjang ketika terjadi satu pelanggaran dekat kotak penalti Swedia. Inilah satu-satunya peluang emas yang harus jadi gol kalau masih tetap ingin melaju. Kross yang tampak ragu menembak langsung memberi umpan pada Reus, lalu disentuh sedikit dan kembali Kross berspekulasi menembak pisang ke arah gawang Swedia. Jerman pun bersorak girang setelah bola merengsek masuk gawang tanpa bisa diantisipasi oleh Olsen yang sebenarnya bermain gemilang malam itu.
Walaupun jumlah gol membengkak dan tim-tim besar lainnya berpesta gol, namun lawan-lawan yang dihadapi bukanlah tim kuat kecuali Kroasia. Inggris hanya menghadapi Panama yang masuk piala dunia saja sudah senang kepalang, apalagi sempat mencuri satu gol yang langsung dirayakan dengan sukacita oleh pendukungnya, serasa sudah menjadi juara dunia. Belgia juga masih mengkhawatirkan walau menang telak atas Tunisia karena sempat bobol dua kali yang menandakan betapa pertahanannya masih lemah.
Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda saat menyaksikan putaran ketiga yang bakal lebih seru karena menentukan lolos tidaknya tim-tim besar ke babak kedua. Jerman, Brasil, dan Argentina harus berjuang keras untuk mengamankan posisi strategis di babak kedua nanti. Semoga diesel semakin panas di laga-laga berikutnya dan lebih banyak gol lagi tercipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H