Hal ini sangat jauh berbeda dengan seniornya yang justru kuat di pertahanan ketimbang menyerang. Akibatnya banyak gol tercipta di dua pertandingan awal Belgia, walaupun di sisi lain jumlah gol yang banyak menunjukkan permainan sepak bola kembali pada khittahnya seperti pada piala dunia dekade 50-an dimana rata-rata tercipta 3,5 gol per pertandingan.
Kehadiran Belgia bersama Rusia membuat Piala Dunia 2018 lebih atraktif dengan jumlah gol besar di tiap pertandingan dibanding tim lain yang pelit mencetak gol. Tim-tim lain cenderung bermain lebih hati-hati dan bertahan setelah menang selisih gol sehingga pertandingan menjadi tidak menarik untuk ditonton.Â
Semoga mereka berdua konsisten hingga bertemu di final dan menciptakan juara dunia baru. Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda saat mendukung timnas Belgia menjadi calon juara berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H